Liputan6.com, Jakarta Vivo akan memboyong smartphone layar lipat terbarunya X Fold 3 Pro secara global, termasuk Indonesia.
Mengutip Gizmochina, Rabu (27/3/2024), varian Vivo X Fold 3 Pro baru-baru ini muncul di situs sertifikasi Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kominfo.
HP layar lipat Vivo itu muncul di laman SDPPI Kominfo dengan nomor sertifikat 98278/SDPPI/2024, nomor model V2330, dan nama marketing X Fold 3 Pro.
Adanya bocoran sertifikasi dari Indonesia menunjukkan bahwa smartphone ini akan rilis secara global. Sebagai informasi, sebelumnya seri HP layar lipat Vivo hanya dijual eksklusif di Cina.
HP Vivo X Fold 3 Pro hadirkan bodi yang tangguh dan engsel yang ditingkatkan untuk memberikan daya tahan tinggi dan mengurangi crease alias lipatan di layar.
Smartphone ini memiliki ketebalan 11,2 mm saat dilipat, dan 5,2 mm ketika dibuka, dengan bobot mencapai 235 gram.
HP ini memiliki bentang layar 8,03 inch dengan teknologi Foldable OLED Display. Adapun ketika dilipat, layar OLED berukuran 6,53 inci di bagian depan dengan resolusi tinggi dan pemindai sidik jari ultrasonik.
Layar tersebut juga mendukung refresh rate tinggi 120Hz dan tingkat kecerahan hingga 3000 nits.
Di segi performa, Vivo X Fold 3 Pro menggunakan chipset Snapdragon 8 Gen 3 yang dipadu dengan RAM 16GB LPDDR5x dan penyimpanan 512GB atau 1TB berteknologi UFS 4.0.
Baterai yang dipakai berkapasitas 5,800 mAh dengan dukungan pengecasan cepat 120W via kabel dan 50W via pengecasan nirkabel (wireless).
Kamera menjadi salah satu keunggulan di smartphone lipat ini. vivo X Fold 3 Pro mengusung kamera utama 50MP, kamera periskop 64MP dengan zoom optikal 3x, dan kamera ultrawide 50MP.
Terdapat kamera depan 32MP baik di layar utama maupun layar cover. Untuk sistem operasi, X Fold 3 Pro menjalankan Android 14 berbasis OriginOS 4. Kendati demikian, kemungkinan besar untuk versi global akan menjalankan FunTouch OS.
Dilansir dari dan telah tayang di: https://www.liputan6.com/tekno/read/5560503/hp-layar-lipat-vivo-x-fold-3-pro-segera-masuk-indonesia-sudah-kantongi-sertifikat-sdppi