JawaPos.com — Keputusan tiba-tiba menunda BRI Liga 1 2023/2024 oleh PSSI telah menimbulkan kebingungan dan kerugian bagi klub-klub yang terlibat, termasuk Persebaya Surabaya.
Pada Sabtu malam yang mengejutkan, Komite Eksekutif PSSI mengumumkan penundaan tersebut mulai pekan ke-31, dengan alasan untuk memberikan kesempatan bagi TC Timnas Indonesia U-23 dalam rangka persiapan untuk Piala Asia U-23 2024.
Meskipun keputusan ini tampaknya didasarkan pada agenda penting, dampaknya terasa menyulitkan bagi klub-klub yang telah mempersiapkan pertandingan, termasuk Persebaya Surabaya yang sudah menyiapkan laga kandang pekan ke-31 melawan Dewa United.
Panitia pelaksana (panpel) Persebaya Surabaya telah melakukan persiapan matang untuk pertandingan tersebut, termasuk penjualan tiket dan pengaturan keamanan. Namun, dengan penundaan mendadak ini, mereka menghadapi kerugian besar karena semua persiapan tersebut menjadi sia-sia.
Baca Juga: Liga 1 Dihentikan Mendadak, Berikut Daftar Pemain Potensial yang Bisa Jadi Opsi Persebaya Surabaya Musim Depan
Ketua panpel, Ram Surahman, menyatakan kekagetannya atas keputusan yang merugikan ini dan mengungkapkan pertimbangan untuk mengajukan ganti rugi kepada operator kompetisi, PT Liga Indonesia Baru.
"Panpel masih menghitung kerugian dari pembatalan mendadak ini. Nantinya akan kami laporkan ke manajemen untuk ditimbang apakah perlu mengajukan kerugian ke LIB selaku operator," kata Ram Surahman, Minggu (31/3).
Persebaya Surabaya jelas menjadi salah satu tim yang paling dirugikan oleh keputusan tiba-tiba ini. Mereka adalah satu-satunya tim yang dijadwalkan bertanding di kandang pada Senin (1/4) pukul 20.30 WIB di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, sementara delapan pertandingan lainnya masih akan berlangsung dalam tiga hari berikutnya.
Baca Juga: Tiket Persebaya Surabaya vs Dewa United Sudah Dijual, Akankah Stadion Penuh atau Justru Pindah ke Warkop Terdekat?
Keputusan ini menimbulkan pertanyaan akan motif di balik penundaan mendadak ini, dengan dugaan bahwa hal tersebut mungkin terkait dengan keinginan untuk mendorong klub-klub untuk melepas pemainnya ke Timnas Indonesia U-23. Namun, hal ini menimbulkan dilema bagi klub, karena mereka tidak diwajibkan untuk melepas pemain mereka untuk turnamen yang bukan merupakan agenda resmi FIFA.
Di sisi lain, pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong, diberi target untuk lolos ke babak 8 besar dalam Piala Asia U-23 2024, sebagai syarat untuk memperpanjang kontraknya yang akan habis pada akhir Juni 2024. Tekanan ini menambah kompleksitas situasi, karena klub-klub harus mempertimbangkan kepentingan mereka sendiri sambil juga mempertimbangkan kebutuhan tim nasional.
Penundaan ini juga memengaruhi jadwal kompetisi secara keseluruhan. Dengan hanya empat pekan tersisa dalam jadwal awal Liga 1, penundaan ini mengancam untuk memperpanjang musim hingga Mei 2024, jika tidak lebih. Ini menciptakan ketidakpastian bagi klub dan penggemar tentang bagaimana jadwal sisa kompetisi akan disusun dan berpotensi memengaruhi perencanaan jangka panjang.
Baca Juga: Bongkar Data Tukang Gocek Terbaik di Liga 1 Ternyata dari Persebaya Surabaya dan Diikuti Pemain Dewa United
Kerugian finansial dan logistik yang diderita oleh klub-klub seperti Persebaya Surabaya sangatlah besar. Persiapan yang telah dilakukan untuk pertandingan-pertandingan tertentu menjadi sia-sia, sementara biaya terkait dengan persiapan tersebut tetap harus ditanggung. Penghasilan dari penjualan tiket juga hilang, tanpa jaminan bahwa penggantian atau kompensasi akan diberikan.
Dilansir dari dan telah tayang di: https://www.jawapos.com/sepak-bola-indonesia/014500653/liga-1-dihentikan-mendadak-dan-tiket-sudah-dijual-persebaya-surabaya-hitung-kerugian-dan-mempertimbangkan-ganti-rugi