Legenda Voli Korea Kesal Lihat Pemain Red Sparks kok Jarang Beri Umpan ke Megawati Hangestri, Akhirnya Dia Bilang Begini, Katanya…


tvOnenews.com Pada akhir bulan Februari lalu, pertandingan Red Sparks versus Hi-Pass berakhir untuk kemenangan meyakinkan Megawati Hangestri dan kawan-kawan dengan skor 3-1.

Itu mempertegas bahwa sekarang mereka adalah tim penantang kuat juara. Namun di balik pertandingan tersebut Megawati Hangestri mendapatkan perhatian khusus.

Kali ini bukan karena penampilannya yang gemilang melainkan publik merasa heran dengan strategi Pelatih Red Sparks Ko Hee-jin yang menyimpan Mega lebih ke belakang.

“Ya, saya tahu dia itu punya kualitas spike keras dan spesialis back attack. Namun sayang kalau lihat Mega tidak begitu mendapat umpan,” kata legenda voli Korea Han Yoo-mi.

“Seharusnya serangan lebih diarahkan ke dia karena punya serangan mematikan,” imbuhnya.

Praktis pevoli berhijab asal Indonesia itu hanya beberapa kali mendapatkan kesempatan untuk melakukan spike. Asumsi publik beberapa ada yang mengatakan jika ini adalah bagian dari strategi.

Sebab pada pertandingan tersebut para pemain Hi-Pass memang lebih condong dalam mengantisipasi serangan dari Mega. Ada pula yang menilai jika cedera bahu Megatron belum sembuh sempurna. 

Namun jika karena cedera mengapa pada pertandingan ini Mega justru dipasang, padahal dia bisa diistirahatkan. Pada akhirnya itu hanya sebatas dugaan semata.  Sebab Ko Hee-jin belum juga menjelaskan alasan di balik strateginya itu, dengan mengerucutkan  kesempatan Mega untuk mendapatkan poin. Tapi komentar legenda voli Korea Selatan ini menarik dibahas.  

Ditanya soal penampilan Megawati Hangestri setelah laga melawan Hi-Pass, legenda voli Korea Selatan Han Yoo-mi menjelaskan ada banyak faktor yang menyebabkan Red Sparks tampil gemilang di musim ini.  

Pertama setelah Lee So-young bergabung dengan tim, ada rasa stabilitas secara keseluruhan di semua posisi termasuk setter. Yoo-mi merasa itu lebih lengkap dengan adanya Megawati Hangestri.

Namun sayang tak tahu mengapa Mega tidak mendapatkan umpan spike yang begitu banyak,” tambah salah satu legenda voli Korea Selatan itu. 

Terlepas dari apakah itu memang strategi pelatih atau kondisi Megawati Hangestri yang kurang prima, yang pasti kini Red Sparks semakin dekat dengan tiket babak playoff.  

Tim yang diasuh Ko Hee-jin itu akhirnya mendapat kesempatan kuat untuk lolos ke babak playoff setelah terakhir kali merasakannya 8 tahun silam atau pada musim 2016/2017. Red Sparks kini mengoleksi 61 poin dengan 7 kemenangan beruntun. Kehadiran Megawati Hangestri benar-benar mengubah kualitas bermain Red Sparks.  

Sebelumnya klub yang bermarkas di kota Daejeon itu hanya dipandang sebagai tim medioker yang maksimal hanya bisa menempati papan tengah. 

Hadirnya Mega bak oase di tengah padang gurun, setelah sekian lama hanya finish di peringkat yang kurang baik. Namun sejak awal Megatron hanya dikontrak untuk 9 bulan. Bulan April mendatang kontrak Mega bersama Red Sparks akan habis. Belum ada kabar apa kontraknya akan diperpanjang atau tidak. 


Dilansir dari dan telah tayang di: https://www.tvonenews.com/sport/193281-legenda-voli-korea-kesal-lihat-pemain-red-sparks-kok-jarang-beri-umpan-ke-megawati-hangestri-akhirnya-dia-bilang-begini-katanya