Como Si Pencuri Hati, Desain Fabregas Si Arsitek Cerdas


KOMPAS.com Cesc Fabregas langsung jatuh hati kepada Como sejak menit pertama. Desain Fabregas, si arsitek cerdas, kini mengantar Como ke Serie A.

Tanggal 1 Juli 2023 menjadi hari di mana Cesc Fabregas membuat keputusan penting. Saat itu, ia menyatakan gantung sepatu, menutup karier gemilangnya sebagai pesepak bola.

"Dengan sangat sedih, tiba waktunya bagi saya untuk gantung sepatu," kata Fabregas kala itu.

Namun, pada hari yang sama pula, juara Piala Dunia 2010 bersama timnas Spanyol itu membuka lembar petualangan lain bersama Como.

Setelah gantung sepatu sebagai pemain Como 1907 pada 1 Juli 2023, Fabregas menyatakan diri terjun ke dunia kepelatihan.

Sejak itu, ia memegang tim primavera Como 1907, klub milik konglomerat asal Indonesia, Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono.

"Tim sepak bola menawan ini memenangkan hati saya sejak dari menit pertama dan datang pada saat yang tepat dalam karier saya," ujar Cesc Fabregas yang juga berstatus pemegang saham di Como.

Baca juga: Jawaban Como soal Jalani Pramusim di Indonesia Usai Promosi ke Serie A

Eks pesepak bola tenar yang berinvestasi di Como bukan cuma Fabregas. Eks rekan setim Fabregas di Arsenal, Thierry Henry, diketahui juga menjadi salah satu pemegang saham minoritas klub beralias Il Lariani (Si Anak Danau) tersebut.

Kesempatan untuk berinvestasi di Como dipaparkan kepada Fabregas dan Henry oleh kedua agen mereka, Darren Dein, yang merupakan putra dari eks Vice Chairman Arsenal, David Dein.

Fabregas pun segera mengambil peran sentral di area teknik Como. Pada pertengahan musim 2023-2024, persisnya November 2023, Fabregas sempat naik menduduki jabatan pelatih kepala, begitu Moreno Longo dipecat.

Namun, Fabregas hanya bisa menempati jabatan pelatih kepala Como selama sebulan karena terganjal aturan FIGC (Federasi Sepak Bola Italia).

Seperti diketahui, ketika menempati posisi pelatih kepala Como, Fabregas belum memiliki lisensi yang dibutuhkan untuk memegang sebuah klub Serie B.

Karena itu, Como pun mencoba berpikir kreatif dengan menggeser jebolan akademi La Masia millik Barcelona itu sebagai asisten pelatih.

Baca juga: Como Enggan Jor-joran di Bursa Transfer Kendati Didukung Grup Djarum

Fabregas membantu kinerja Osian Roberts, pelatih asal Wales rekomendasi Thierry Henry yang datang pada Desember 2023.

Turun posisi sebagai asisten tak membuat Fabregas menjadi "orang kedua" di area teknik Como.

Osian Roberts terang-terangan mengakui bahwa dirinya mendengarkan masukan-masukan Fabregas soal taktik.

Kepada BBC, Roberts (58 tahun) mengatakan Fabregas sebagai "anak muda cerdas" dengan "ide sangat bagus".

Perkataan Roberts itu bak diamini oleh Mirwan Suwarso, perwakilan Grup Djarum dan juga Como 1907.

"Fabregas orangnya cerdas sekali. Dia jadi asisten pelatih pun karena sertifikat untuk melatih tim utamanya belum keluar," ujar Mirwan Suwarso kepada wartawan-wartawan grup Kompas Gramedia pada Rabu (15/5/2024) siang WIB.

Fabregas juga tetap sadar porsi dan posisi, kendati dia sejatinya punya kuasa lain sebagai salah satu investor klub.

"Jadi ada Osian Roberts yang memegang posisi itu musim lalu (Serie B 2023-2024). Namun, sebagai pemilik klub, dia sama sekali tidak pernah memakai posisi itu untuk memaksakan kemauannya apa. Karena dia tahu perannya sedang apa."

"Kalau sedang jadi asisten pelatih, ya dia berfungsi murni sebagai asisten pelatih. Di saat berunding dengan tim pemandu bakat dan tim data untuk menentukan pemain yang akan dipilih, dia pasti juga tahu perannya," ujar Mirwan Suwarso.

TANGKAPAN LAYAR Perwakilan Grup Djarum dan juga Como 1907, Mirwan Suwarso, saat berbicara via Zoom kepada wartawan-wartawan grup Kompas Gramedia pada Rabu (15/5/2024) siang WIB. Perwakilan Grup Djarum dan juga Como 1907, Mirwan Suwarso, saat berbicara via Zoom kepada wartawan-wartawan grup Kompas Gramedia pada Rabu (15/5/2024) siang WIB.

Fabregas Sang Arsitek

Kolaborasi paten antara Osian Roberts dan Fabregas di jajaran kepelatihan akhirnya membuahkan hasil indah buat Como.

Como berhasil meraih tiket promosi ke Serie A usai memastikan diri menduduki peringkat dua klasemen akhir Serie B 2023-2024.

I Lariani pun naik lagi ke kasta teratas sepak bola Italia setelah menanti selama 21 tahun lamanya.

"Orang seperti dia (Fabregas) kalau menurut saya langka sekali, tidak sombong tidak ego tetapi tetap memberikan masukan yang sangat berharga. Kontribusi dia paling besar di Como saat ini," kata Mirwan Suwarso.

"Dia di bulan Oktober dari masih jadi pemain, berhenti bermain, jadi pelatih Tim U19 dulu, kita lihat dia tidak pernah komplain, dia menjalani semua peran," ujar Mirwan menambahkan.

Mirwan Suwarso bahkan tak ragu menyebut kesuksesan Como promosi ke Serie A 2024-2025 merupakan hasil dari desain Fabregas yang kini menginjak usia 37 tahun.

"Di saat tim sedang mengalami tren yang tidak kami inginkan, kami minta dia memberikan visi dia dan kami langsung yakin inilah visi yang kami inginkan."

"Jadi kami rombak semua di klub untuk mengikuti visi dia. Jadi bisa dibilang dialah arsitek Como saat ini," tutur Mirwan Suwarso lagi.

Ketika belum memiliki lisensi kepelatihan memadai, Fabregas sudah mampu memberikan Como sebuah kontribusi berarti.

Dunia kepelatihan seperti berjalan begitu kilat buat Fabregas, secepat dirinya jatuh cinta dengan Como.


Dilansir dari dan telah tayang di: https://bola.kompas.com/read/2024/05/17/05300098/como-si-pencuri-hati-desain-fabregas-si-arsitek-cerdas?page=all