SIDIMPUAN, METRODAILY-Yayasan Mentari Meraki Asa (YMMA) terus mengumpulkan sampel sputum dahak dari daerah-daerah rawan Tuberkulosis (TBC) di Kota Padangsidimpuan, dalam upaya eliminasi TBC tahun 2030. Seperti di Kelurahan Panyanggar, Kecamatan Padangsidimpuan Utara.
Dalam kegiatan Pos Pelayanan Keluarga Berencana – Kesehatan Terpadu (Posyandu) Kelurahan Panyanggar, Sabtu (15/6/2024) kemarin. YMMA Padangsidimpuan memberikan edukasi pencegahan, pengobatan dan antisipasi penularan TBC kepada puluhan kaum ibu.
YMMA merupakan yayasan yang dipercaya pemerintah sebagai pelaksana program penanggulangan TBC berbasis komunitas. Dan di Posyandu Panyanggar, sejumlah kader komunitas TBC YMMA juga melakukan skrining, dengan mengumpulkan sampel sputum dahak kaum ibu yang hadir.
Jika ternyata nantinya ditemukan positif, maka Kader YMMA akan mendampingi warga positif tersebut, untuk menjalani pengobatan ke Pusat Kesehatan Masyarakat terdekat hingga sembuh.
Ketua YMMA Padangsidimpuan Rahmad Darmawan Daulay menjelaskan, target dalam kegiatan ini untuk mengidentifikasi kasus TBC di sekitaran Posyandu, atau di lingkungan peserta skrining. Dan menemukan kasus TBC sedini mungkin, sehingga proses eliminasi berjalan baik.
“Kita lakukan skrining di daerah-daerah yang tinggi kasus TBC-nya. Panyanggar jadi salah satu dari lima titik di Padangsidimpuan Utara, yang kita fokuskan,” jelasnya.
Kader YMMA juga memberikan edukasi, agar kaum ibu aktif memeriksa kesehatan, jika terjadi gejala TBC. Terlebih pada keluarga yang terdapat paparan asap rokok. Dan agar tidak menganggapnya sebagai penyakit yang tabu, bersifat mistik atau klenik.
“Kepada anak-anak kita memberikan terapi pencegahan TBC (TPT), utamanya kepada kontak serumah kasus TBC,” jelas Rahmad Darmawan.
YMMA Padangsidimpuan menjelaskan, bahwa TBC merupakan penyakit mematikan dan menular, penyebarannya melalui bakteri mycobacterium ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin.
Perwakilan Puskesmas Sadabuan, Misbah Nora Siregar mengungkapkan, Panyanggar merupakan salah satu kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Sadabuan yang masuk dalam wilayah rawan dan tinggi persebaran TBC. Karena itu, ia pun meminta peran aktif kaum ibu.
Misbah Nora pun mengarahkan agar kaum ibu bersedia dilakukan skrining. Dan tidak takut untuk menjalani pengobatan.
“Nanti kalau ternyata positif TB. Itu ibu dikasih tahu hasilnya, tidak perlu ragu. Kader YMMA nanti akan mendampingi. Tidak perlu BPJS, pengobatan gratis dari Puskesmas,” ungkapnya sembari mengajak memberikan sampel sputum dahak.
Setelah pengumpulan sputum dahak ini. YMMA akan menyampaikan hasil skrining ini, nantinya hanya kepada warga yang bersangkutan. Selanjutnya pendampingan terapi pengobatan hingga sembuh. (SAN)
Dilansir dari dan telah tayang di: https://metrodaily.jawapos.com/sumut/2354766789/ymma-kumpulkan-sampel-dari-daerah-rawan-tbc-di-padangsidimpuan