JEMBER, RADARJEMBER.ID- Demam berdarah masih menjadi penyakit yang menakutkan di Jember. Terutama pada anak-anak.
Apalagi usianya di bawah 5 tahun, karena tidak dapat memberitahukan keadaannya. Untuk itu, orang tua harus lebih peka memahami kondisi buah hatinya.
Bidan Puskesmas Tanggul Wetan, Kecamatan Tanggul, Refina Endinata, menyampaikan, dirinya menemukan kasus sulitnya orang tua membedakan anak yang terkena demam biasa dan demam berdarah.
"Nah, hal ini banyak ditemukan di warga sini," ujarnya di Puskesmas Tanggul Kulon.
Menurutnya, anak yang belum pernah terinfeksi demam berdarah sebelumnya cenderung mengalami gejala ringan.
Namun, jika imun anak lemah dan pernah terkena DBD sebelumnya, gejala yang muncul bisa lebih berat.
"Biasanya gejala DBD pada anak akan berkembang pada empat hingga sepuluh hari setelah digigit nyamuk yang terinfeksi. Dan, dapat bertahan sekitar tiga sampai tujuh hari," paparnya.
Eri menyebut, demam berdarah pada anak juga dimulai dengan gejala penyakit seperti virus flu.
Memang sulit untuk mengetahui apakah si kecil terkena, karena beberapa gejalanya mirip dengan penyakit ini.
"Nah, kalau sudah seperti ini harus diperiksa," ungkapnya.
Perempuan yang juga menjadi kepala puskesmas itu menyebut, apabila anak sudah terkena demam berdarah, biasanya pada malam hari anak akan sakit, tapi siangnya sudah bermain.
"Sedangkan orang tua menganggap anaknya sudah sembuh," ucapnya.
Dia mengatakan, pernah ada anak kecil yang telat dilakukan rujuk ke rumah sakit di Jember, karena kondisinya sudah mulai parah.
Dilansir dari dan telah tayang di: https://radarjember.jawapos.com/kesehatan/794793187/waspada-gejala-demam-berdarah-berbeda-dengan-demam-biasa