Wajah Lumpuh Mendadak Gejala Bell's Palsy, Berbahaya kah?


Bell’s palsy merupakan suatu kondisi dimana saraf wajah (saraf ketujuh atau saraf fasialis) mengalami kelumpuhan yang sifatnya sementara. Pada umumnya seseorang yang mengalami bell’s palsy mengalami perubahan pada sisi wajah yang terlihat seperti tidak simetris.

Penampilan wajah yang terkena bell’s palsy akan sulit untuk tersenyum atau menutup mata pada sisi yang sakit karena sisi wajah lemas. Beberapa kasus, bell’s palsy datang secara tiba-tiba dan bisa membaik dalam hitungan minggu hingga bulan.

Faktor Resiko Bell’s Palsy

Secara umum penyebab Bell’s palsy tidak diketahui atau idiopatik, namun peradangan saraf yang terjadi erat dikaitkan dengan infeksi virus.Beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko seseorang mengalami kondisi ini yaitu:

Berusia 15-60 tahun

Menderita penyakit autoimun, seperti myasthenia gravis

Sedang hamil, terutama pada trimester ketiga

Menderita infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), seperti flu

Memiliki anggota keluarga yang menderita Bell’s palsy

Menderita obesitas

Menderita diabetes

Menderita tekanandarah tinggi

Menderita dislipidemia, yaitu kondisi ketika kadar lemak dalam darah meningkat

Terpapar udara dingin

Terpapar radiasi

Mengalami pre-eklamsia yang parah

Virus dan bakteri penyebab Bell's Palsy:

Herpes simpleks , yang menyebabkan luka dingin dan herpes genital

, yang menyebabkan luka dingin dan herpes genital HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang merusak system kekebalan tubuh

yang merusak system kekebalan tubuh Sarkoidosis yang menyebabkan peradangan organ

yang menyebabkan peradangan organ Virus herpes zoster yang menyebabkan cacar air dan cacar ular

yang menyebabkan cacar air dan cacar ular Virus epstein-barr yang menyebabkan mononucleosis menular

yang menyebabkan mononucleosis menular Penyakit lyme, yaitu infeksi bakteri yang disebabkan oleh kutu yang terinfeksi

Gejala Bell’s Palsy

Gejala bell’s palsy dapat bervariasi pada setiap orang dan dapat bersifat ringan atau bahkan lebih berat. Gejala ini juga datang secara tiba-tiba. Terdapat beberapa gejala yang biasanya dialami seseorang yang terkena bell’s palsy yaitu:

Perubahan bentuk wajah seperti salah satu sisi wajah tampak melorot, sulit tersenyum, sulit menutup mata, sulit menggerakkan pipi, sulit menutup mata

Rasa nyeri di sekitar rahang dan belakang telinga pada sisi yang mengalami kelumpuhan

Sakit kepala

Penurunan kemampuan mengecap rasa

Mata kering

Otot wajah berkedut

Air liur yang menetes (ngiler)

Telinga berdenging atau tinitus

Sensitif terhadap suara

Pemeriksaan Bell’s Palsy

Pemeriksaan rutin sangat diperlukan untuk mencegah gejala pada bell’s palsy, diantaranya:

Tes darah untuk memeriksa kondisi seperti penyakit Lyme atau sarkoidosis

untuk memeriksa kondisi seperti penyakit Lyme atau sarkoidosis Elektromiografi (EMG) untuk mengukur aktivitas dan kerusakan saraf. Tes ini dapat membantu dokter memprediksi seberapa cepat pasien akan pulih

untuk mengukur aktivitas dan kerusakan saraf. Tes ini dapat membantu dokter memprediksi seberapa cepat pasien akan pulih Magnetic resonance imaging (MRI) atau computed tomography (CT) scan untuk menyingkirkan stroke atau penyebab kerusakan saraf lainnya

“Apabila terapi dimulai dalam waktu kurang dari 72 jam setelah onset, maka kemungkinan saraf untuk pulih sepenuhnya cukup tinggi sehingga sangat penting untuk pasien yang dicurigai menderita Bell’s palsy agar segera diperiksa oleh dokter ahli dan mendapatkan terapi sedini mungkin,” jelas dr. Raka Janitra, Sp.BS, Dokter Spesialis Bedah Saraf (Otak, Sumsum Tulang Belakang dan Saraf Tepi) dari Mayapada Hospital Tangerang (MHTG).

Ditulis oleh:

dr. Raka Janitra, Sp.BS

Dokter Spesialis Bedah Saraf (Otak, Sumsum Tulang Belakang dan Saraf Tepi)

Mayapada Hospital Tangerang (MHTG)

Lihat jadwal praktek di sini

tags :


Dilansir dari dan telah tayang di: https://mayapadahospital.com/news/wajah-lumpuh-mendadak-gejala-bells-palsy-berbahaya-kah