Varises Bukan Sekadar Penyakit Biasa, Tangani di RS Royal Progress


Apakah Anda pernah melihat seseorang dengan kondisi urat yang tampak menonjol di area kaki atau tungkai? Kondisi tersebut dikenal dengan varises, dalam bahasa Inggris yaitu varicose veins, disebut juga varicoses atau varicosities.

Sebagian orang mungkin melihat varises hanya sebatas tonjolan. Padahal, penyakit varises tidak bisa dianggap remeh, lho. Dokter Subspesialis Bedah Vaskular dan Endovaskular RS Royal Progress, dr. Hendra Wibowo, SpB.Subsp.BVE (K) mengungkapkan penyakit ini jika dibiarkan dan tidak diobati lama kelamaan akan berdampak pada kualitas hidup seseorang.

"Jadi kualitas hidup seseorang dengan varises diibaratkan sama dengan kualitas hidup pasien gagal jantung. Karena kalau pasien gagal jantung, aktivitas fisik akan menyebabkan sesak napas. Nah kalau pada varises, duduk lama atau berdiri lama, kakinya akan bengkak, akan sakit, sehingga tidak bisa berjalan. Bahkan timbul luka yang sulit sembuh pada kasus yang parah, sehingga hal ini dapat menurunkan kualitas hidup pasien dengan penyakit varices," katanya kepada detikcom.

Namun, apa sebetulnya penyakit varises? Lalu apa saja gejala yang bisa terlihat hingga langkah penanganan yang tepat? Simak penjelasannya berikut ini.

Apa Itu Varises?

Varises adalah suatu penyakit vena kronis di mana terjadi pelebaran di pembuluh darah balik / vena. Kondisi ini dapat terjadi akibat rusaknya katup atau pun dinding pembuluh vena yang lemah, sehingga mengganggu sirkulasi darah yang menuju ke jantung.

"Pada saat berdiri atau duduk, aliran darah dari kaki akan naik ke jantung melawan gravitasi. Kerja vena sangat bergantung pada kekuatan dinding pembuluh darah dan katup-katup di dalam pembuluh vena. Kalau terjadi kerusakan pada katup, atau kelemahan dinding dari vena darahnya akan balik lagi ke kaki, nggak bisa kembali ke jantung," terang dr. Hendra.

Varises pada umumnya mengumpul di daerah tungkai. Meski begitu, tidak menutup peluang timbul di tempat lain seperti di anus dan vagina.

Faktor Risiko Pemicu Varises

dr. Hendra menjelaskan varises bisa dipicu oleh sejumlah faktor yang tidak bisa diubah seperti genetik dan faktor usia. Dia menyebut varises bisa turunkan, lantaran kondisi genetik bisa mempengaruhi dinding pembuluh darah vena. Sedangkan faktor usia berkaitan dengan elastisitas pembuluh darah yang berkurang, seiring dengan bertambahnya umur seseorang.

"Ketiga, jenis kelamin. Wanita 2x lebih rentan mengalami varises. Karena ada hormon-hormon selama kehidupan yang berperan, misalnya saja progesteron saat kehamilan, itu bisa mengendurkan dinding vena, sehingga berisiko terkena varises. Juga ada proses melahirkan, menopause, itu mempengaruhi (risiko varises)," paparnya.

Tak cuma itu saja, dr. Hendra juga menyoroti pola hidup seseorang yang dapat meningkatkan risiko terkena varises. Misalnya saja kebiasaan memakai high heels, terlalu lama berdiri dan duduk, jarang berolahraga serta obesitas.

Ciri-ciri Varises

dr. Hendra mengatakan pada pasien varises, kaki biasanya tampak urat menonjol. Namun, dalam beberapa kasus, pelebaran pembuluh vena tidak bisa terlihat oleh kasat mata.

Dalam hal ini bisa dialami oleh orang gemuk. Tonjolan akan sukar terlihat, lantaran tertutup lapisan lemak. Kendati demikian, ada beberapa ciri yang bisa dikenali.

"Pada stadium awal keluhannya kaki terasa berat. Kadang juga mudah pegal dan nyeri. Terus ada sensasi seperti terbakar, Sensasi gatal dan berdenyut terutama di pergelangan kaki," papar dr. Hendra.

Di samping itu, Anda juga mesti waspada terhadap kram yang timbul di area betis. Hal ini karena kram bisa menjadi salah satu gejala awal varises. Untuk tingkat yang lebih parah, kata dr. Hendra, akan timbul bengkak, terjadi perubahan warna kulit menjadi kehitaman, sampai timbul luka di pergelangan kaki.

Bagaimana Langkah Penanganan yang Tepat?

Apabila Anda mengalami beberapa dari gejala yang disebutkan di atas, dr. Hendra menyarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter bedah vaskular dan endovaskular untuk dilakukan pemeriksaan menyeluruh, mulai dari menggali faktor-faktor risiko, melakukan pemeriksaan fisik, sampai dengan USG doppler.

Setelah dipastikan mengalami varises, langkah selanjutnya menyusun rencana terapi. Tentunya rencana terapi ini akan disesuaikan dengan preferensi pasien.

Adapun sejumlah opsi terapi untuk mengobati varises antara lain:

Penggunaan compression stocking untuk melancarkan sirkulasi darah di area tungkai. Skleroterapi, yaitu prosedur pengobatan varises dengan cara menyuntikkan cairan 'agen sklerosan' ke titik varises. Bedah terbuka. Terapi laser. Terapi menggunakan lem medis untuk menutup varises pada pasien.

"Di Royal Progress kita sudah menangani pasien-pasien varises, dan pilihan terapi sudah lengkap," tutur dr. Hendra.

Untuk mengetahui lebih lanjut, Anda bisa konsultasikan dengan dr. Hendra Wibowo, SpB.Subsp.BVE (K), dokter bedah vaskular dan endovaskular di Rumah Sakit Royal Progress.

Tips Mudik Nyaman: Minum Air Mineral-Siapkan Makanan Kering


Dilansir dari dan telah tayang di: https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-7277032/varises-bukan-sekadar-penyakit-biasa-tangani-di-rs-royal-progress