KBRN, Palu: Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh para ilmuwan dari Universitas Teknologi Nasional menemukan, bahwa penggunaan tumbler stainless steel tidak hanya lebih aman bagi kesehatan manusia, tetapi juga berdampak positif terhadap lingkungan. Tumbler yang terbuat dari bahan stainless steel ini dinilai lebih tahan lama dan aman digunakan berulang kali tanpa mengeluarkan zat berbahaya.
Penelitian ini menekankan pada kemampuan stainless steel yang tidak bereaksi dengan makanan atau minuman. Sehingga, tidak mengontaminasi isi tumbler dengan bahan kimia berbahaya seperti BPA (Bisphenol A), yang sering ditemukan dalam plastik.
Kehadiran BPA dalam wadah plastik telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan hormonal dan peningkatan risiko beberapa jenis kanker. Selain itu, tumbler stainless steel juga mendukung upaya pengurangan sampah plastik.
Dengan durabilitasnya yang tinggi, tumbler ini dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama, mengurangi kebutuhan akan penggantian yang sering dan meminimalkan limbah plastik yang berakhir di TPA atau lautan. Dalam konteks ini, penggunaan tumbler stainless steel menjadi pilihan yang lebih berkelanjutan dibandingkan dengan botol minum sekali pakai.
Penelitian ini juga menunjukkan, bahwa meskipun investasi awal mungkin lebih tinggi, biaya jangka panjang dari penggunaan tumbler stainless steel jauh lebih rendah. Hal ini menjadikan tumbler stainless sebagai pilihan yang ekonomis sekaligus ekologis.
Dengan hasil temuan ini, para peneliti berharap masyarakat akan lebih memilih produk yang aman dan ramah lingkungan sebagai langkah nyata dalam upaya pelestarian lingkungan dan peningkatan kualitas hidup yang lebih baik. Kepedulian terhadap kesehatan dan kelestarian lingkungan diharapkan akan mendorong lebih banyak orang untuk beralih ke alternatif yang lebih aman dan berkelanjutan seperti tumbler stainless steel.(WNO)
Kata Kunci:
Dilansir dari dan telah tayang di: https://www.rri.co.id/kesehatan/806846/tumbler-stainless-lebih-aman-untuk-kesehatan-dan-lingkungan