Tidak Sengaja Makan Semut, Apakah Bahaya untuk Kesehatan?


Tidak sengaja makan semut ternyata aman bagi kesehatan, karena dapat diolah cairan lambung. Masyarakat di Asia, Afrika, dan Amerika Latin bahkan mengonsumsi semut untuk makanan sehari-hari.

Namun hal ini tidak berlaku untuk semua jenis semut. Beberapa jenis semut dapat memindahkan mikroorganisme patogen serta racun kepada makanan dan air. Konsumsi semut juga meningkatkan risiko infeksi bakteri E. coli, Salmonella, dan Streptococcus.

Dampak Tidak Sengaja Makan Semut

Dilansir dari laman Healthline, masih sedikit penelitian yang menunjukkan dampak negatif konsumsi semut. Manfaat makan semut adalah:

Mengobati asma dan sakit tenggorokan

Mempercepat penyembuhan luka terutama di bagian kepala semut

Sumber makanan berkelanjutan untuk mengurangi pencemaran lingkungan

Alternatif pengganti susu, ikan, telur, dan daging yang tinggi protein

Mencegah penyakit jantung dan kanker dengan kandungan antioksidan yang sebanding dengan jus jeruk

Meningkatkan kadar kolesterol baik dan menurunkan kolesterol total

Mampu melawan stres oksidatif pada jantung.

Namun patut jadi catatan, semut dapat menyebabkan alergi dan meningkatkan produksi asam urat. Kandungan asam format pada semut juga berpotensi menyebabkan iritasi lambung.

Jenis Semut yang Aman dan Berbahaya untuk Dikonsumsi

Dengan manfaat dan efek samping yang bisa muncul, detikers sebaiknya mengetahui jenis semut yang aman dikonsumsi. Selain jenis ini sebaiknya semut jangan dimakan.

1. Jenis Semut yang Aman Dikonsumsi

Semut pemotong daun dari Amerika Latin yaitu Meksiko, Kolombia, Panama, dan Brazil

Semut rangrang yang tersebar di wilayah Asia Tenggara hingga India

Semut Madu dari Australia

Semut Hitam yang sering dikonsumsi masyarakat China dan Kenya.

2. Jenis Semut yang Berbahaya untuk Dikonsumsi

Semut beracun seperti semut api

Semut yang agresif

Semut yang berbau menyengat

Semut di area perkotaan karena berpotensi terkontaminasi racun dan polutan.

Apabila semut yang berbahaya mengerumuni makanan atau minuman detikers, sebaiknya disingkirkan lebih dulu sebelum dikonsumsi. Semut tersebut berisiko membahayakan kesehatan detikers.

Alasan dan Cara Masyarakat Makan Semut

Entomophagy adalah sebutan bagi seseorang yang memakan serangga, salah satunya semut. Mereka mengkonsumsi semut karena alasan kesehatan dan rasanya yang lezat.

Dikutip dari laman Pest Resources, rasa semut mirip seperti jeruk dengan tingkat asam yang tinggi. Akan tetapi cita rasa tersebut akan berubah menjadi nikmat dengan pengolahan yang tepat.

Umumnya semut dipanggang untuk menghilangkan rasa cuka dan direbus untuk menetralkan asam. Beberapa negara juga menggoreng semut beserta larvanya untuk membunuh bakteri.

Kandungan dan Olahan Semut di Berbagai Negara

Semut memiliki kandungan protein, serat, vitamin, dan mineral yang tinggi dibandingkan olahan hewani lainnya. Beberapa kandungan yang ada pada semut yaitu:

7 gram protein/100 gram larva dan telur semut rangrang

42-53 gram protein/100 gram semut pemotong daun dewasa

40-45 gram protein/100 gram semut hitam

Serat dan mineral (zat besi, seng, fosfor, magnesium, dan kalium).

Beberapa negara mengolah semut untuk pemenuhan nutrisi sehari-hari. Berikut olahan semut yang sering dikonsumsi masyarakat di belahan dunia:

Sup ikan dan semut untuk menambah cita rasa asam di Laos.

Semut rangrang panggang/goreng dan larva panggang dengan tepung singkong di Amazon dan Peru.

Semut kemasan kaleng di Thailand.

Ratu semut goreng di Kolombia.

Semut pemotong daun panggang dan bubuk semut untuk pemberi rasa pada saus dan mayones di Meksiko.

Telur & larva semut rebus atau sebagai chutney (campuran rempah) dengan cabai dan garam di India.

Demikian informasi tentang bahaya dan manfaat jika tidak sengaja memakan semut. Seseorang yang sensitif pada kerang, coklat, dan debu disarankan untuk tidak mengkonsumsi semut karena berpotensi menyebabkan reaksi alergi parah.

Saran Pakar Terkait Konsumsi Vitamin C Bagi Penderita Autoimun


Dilansir dari dan telah tayang di: https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-7383972/tidak-sengaja-makan-semut-apakah-bahaya-untuk-kesehatan