Pengasapan di Dusun Glotan, Desa Tanggung, Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagung terjadi serangan DBD.
TRIBUNMATARAMAN.COM Ciput, salah satu warga Dusun Glotan, Kecamatan Campurdarat sempat kebingungan mencari tempat untuk merawat anaknya yang terserang Demam Berdarah Dengue (DBD).
Di sejumlah rumah sakit yang ia datangi, juga ada antrean pasien di IGD.
Ciput mengaku sudah membawa anaknya ke RSUD dr Karneni Campurdarat, RSUD dr Iskak Tulungagung dan sebuah rumah sakit swasta.
Ciput mengaku tidak mau anaknya antre di IGD karena khawatir malah tertekan.
"Kondisinya sama, semua menumpuk di IGD. Akhirnya dapat di sebuah klinik," ucapnya.
Warga di Padukuhan Kebon Dusun Glotan menjadi salah satu pusat serangan DBD tahun ini.
Diperkirakan ada belasan warga yang terserang virus yang dibawa nyamuk aedes aegypti ini.
Menurut Ciput, serangan paling banyak ada di Gang Masjid Dusun Glotan.
"Ada yang satu keluarga kena, ada yang sampai membutuhkan transfusi darah," sambung Ciput.
Senin (25/3/2024) dilakukan fogging (pengasapan) oleh Dinas Kesehatan di wilayah yang terjadi serangan.
Direktur RSUD dr Karneni Campurdarat, dr Rio Ardona, mengakui ledakan pasien DBD.
Saat ini persentase pasien DBD di RSUD dr Karneni Campurdarat lebih dari 50 persen.
"Lima puluh persen untuk satu diagnosa itu sudah sangat banyak. Kenaikan pasien DBD sudah terjadi sejak awal Februari," ujar dr Rio.
Saat ini RSUD dr Karneni mempunyai kapasitas 98 tempat perawatan pasien.
Dilansir dari dan telah tayang di: https://mataraman.tribunnews.com/2024/03/25/terjadi-ledakan-jumlah-kasus-dbd-di-tulungagung-pasien-kesulitan-dapat-tempat-perawatan