Terdeteksi Kasus Flu Burung H9N2 pada Manusia di India


(Pada unggas, infeksi H9N2 dapat berkisar dari tanpa gejala hingga parah. Foto: Ilustrasi/Dok. Freepik.com)

Apa itu virus H9N2

Penyebab H9N2

Gejala yang ditimbulkan

Menjaga kebersihan, kuncinya!

(TIN)

Sebelumnya WHO mengonfirmasi adanya pria berusia 59 tahun di Mexico terkena flu burung H9N2 dan meninggal. Kini, Organisasi Kesehatan Dunia kembali mengonfirmasi adanya kasus infeksi flu burung pada manusia yang disebabkan oleh virus H9N2. Virus ini terdeteksi pada seorang anak berusia empat tahun di negara bagian Benggala Barat, India timur.Pasien tersebut dirawat di unit perawatan intensif anak (ICU) di rumah sakit setempat karena masalah pernapasan parah yang terus-menerus, demam tinggi, dan kram perut pada bulan Februari, dan dipulangkan tiga bulan kemudian setelah diagnosis dan pengobatan, ujar WHO. Pasien tersebut terpapar unggas di rumah dan di sekitarnya.Tidak ada orang yang diketahui melaporkan gejala penyakit pernapasan di antara keluarganya dan kontak lainnya. Informasi mengenai status vaksinasi dan rincian pengobatan antivirus pun tidak tersedia pada saat laporan ini dibuat, tambah WHO.Melansir dari Reuters ini adalah infeksi flu burung H9N2 yang kedua pada manusia dari India. Menurut WHO, kasus yang pertama terjadi pada tahun 2019. Lantas bagaimana sepak terjang virus H9N2 ini?Avian influenza, umumnya dikenal sebagai flu burung, merupakan infeksi virus yang terutama menyerang unggas. Di antara berbagai subtipe, virus flu burung H9N2 telah mendapat perhatian karena kemampuannya menginfeksi berbagai spesies burung dan terkadang menular ke manusia, bahkan anak-anak sekalipunH9N2 merupakan subtipe virus Influenza A yang termasuk dalam famili Orthomyxoviridae. Penyakit ini terutama menyerang unggas, dengan prevalensi tinggi pada unggas seperti ayam dan kalkun.Penularan H9N2 terjadi melalui kontak langsung dengan unggas yang terinfeksi, cairan pernapasannya, atau lingkungan yang terkontaminasi. Virus ini dapat bertahan di air dan permukaan benda, sehingga berkontribusi terhadap penyebarannya di dalam dan di antara kawanan ternak.Pada unggas, infeksi H9N2 dapat berkisar dari tanpa gejala hingga parah, bergantung pada berbagai faktor seperti spesies burung, umur, dan keberadaan patogen lainnya. Gejala umum pada burung antara lain gangguan pernapasan, penurunan produksi telur, dan penurunan konsumsi pakan. Sedangkan pada manusia, seperti dinukil dari Times of India, gejalanya mirip dengan virus influenza lainnya, seperti demam, batuk, sakit tenggorokan, dan kesulitan bernapas.Pengawasan rutin terhadap populasi unggas sangat penting untuk deteksi dini infeksi H9N2. Memantau kesehatan burung, melakukan pengujian rutin, dan segera melaporkan penyakit yang tidak biasa dapat membantu mencegah penyebaran virus.Menjaga kebersihan harus diterapkan, mencakup pembuangan limbah yang benar, pembersihan rutin dan disinfeksi peralatan dan fasilitas, serta penggunaan pakaian pelindung oleh pekerja pertanian. Mendidik peternak unggas, pekerja, dan masyarakat umum tentang risiko yang terkait dengan H9N2 penting untuk pencegahan.Untuk menghindari penularan ke manusia, mereka yang melakukan kontak dengan hewan yang terinfeksi harus membersihkan tangan secara teratur dan mendisinfeksi pakaian serta barang-barang mereka jika bersentuhan langsung dengan burung. Ingat, kampanye kesadaran dapat membantu menyebarkan informasi mengenai praktik kebersihan yang benar, pentingnya deteksi dini, dan potensi dampak virus.


Dilansir dari dan telah tayang di: https://www.medcom.id/gaya/fitness-health/JKRdwOxb-terdeteksi-kasus-flu-burung-h9n2-pada-manusia-di-india