KBRN, Jakarta: Tanggal 15 Juni 2024 diperingati sebagai Hari Demam Berdarah ASEAN. Tahun ini, tema Hari Demam Berdarah ASEAN adalah Komitmen ASEAN untuk Memerangi Demam Berdarah, sedangkan di Indonesia temanya adalah Wujudkan Indonesia Bebas Dengue.
Dikutip laman ASEAN.org, komitmen ditetapkan karena Dengue merupakan salah satu penyakit virus yang ditularkan melalui nyamuk yang paling umum di dunia. Penyakit Demam Berdarah Gengua (DBD) telah menyebar jauh dan luas di wilayah tropis dan subtropis.
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti. .Sehingga, dapat mengakibatkan penyakit demam berdarah, chikungunya, demam kuning, dan zika.
Hal ini dapat meningkat pada tingkat yang mengkhawatirkan karena urbanisasi, perpindahan penduduk, dan perubahan iklim. Demam berdarah merupakan penyebab utama morbiditas di seluruh dunia dengan perkiraan 390 juta infeksi terjadi setiap tahun.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menyebut penyakit ini sekarang menjadi endemik di lebih dari 100 negara. Negara-negara di Asia mewakili sekitar 70 persen dari beban penyakit global.
Negara-negara yang terkena dampak terus menghadapi peningkatan kasus demam berdarah dan wabah yang meledak setiap tahun yang mengakibatkan hilangnya nyawa manusia, dan membebani sistem kesehatan. Dampak demam berdarah terus meningkat, membutuhkan lebih banyak sumber daya, komitmen tanpa kompromi, dan kerja sama yang kuat dari semua sektor.
Peringatan Hari Demam Berdarah ASEAN didukung pada Pertemuan Menteri Kesehatan ASEAN ke-10 tahun 2010. Hal ini sebagai inisiatif advokasi regional utama melawan demam berdarah.
Tahun ini, tema Hari Demam Berdarah ASEAN adalah Komitmen ASEAN untuk Memerangi Demam Berdarah. Tujuannya adalah untuk menunjukkan komitmen Negara Anggota ASEAN (AMS)dalam memerangi demam berdarah dengan mengenali ancaman dan peluang serta bekerja sama menuju solusi proaktif dan berkelanjutan.
Kemudian, meningkatkan akses ke layanan kesehatan preventif seperti pendidikan. Dan akses ke tenaga kesehatan akan membantu mengurangi dampak demam berdarah di masyarakat.
Pada Hari Demam Berdarah ASEAN ini, ASEAN mendorong setiap negara anggota untuk melibatkan masyarakat yang lebih luas. Di luar sektor perawatan kesehatan dan komunitas ilmiah, dalam membentuk strategi dan tindakan untuk mengurangi demam berdarah.
ASEAN juga menekankan pentingnya memanfaatkan sinergi dalam kemitraan. Terutama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam program pencegahan dan pengendalian demam berdarah.
Selain sebagai Hari Demam Berdarah ASEAN. Tanggal 15 Juni juga diperingati sebagai Hari Kesadaran Penyalahgunaan Lansia Sedunia dan Hari Selancar Internasional.
Kata Kunci:
Dilansir dari dan telah tayang di: https://www.rri.co.id/lain-lain/758522/hari-demam-berdarah-asean-15-juni-ini-temanya