JAKARTA Katarak selama ini dikenal sebagai suatu penyakit pada mata yang umumnya terjadi pada lansia. Tapi ternyata kondisi kekeruhan lensa mata yang menyebabkan gangguan pengelihatan pada penderita itu, juga bisa menyerang di usia yang relatif muda.
Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama membeberkan sejumlah penyebab seseorang dapat terkena penyakit katarak pada usia muda atau di bawah 20 tahun.
“Katarak penyebab 80% kebutaan pada orang usia 50 tahun ke atas. Walaupun demikian, sering dijumpai juga pada usia muda di bawah 20 tahun atau yang disebut dengan istilah early onset cataract atau juvenile cataract,” katanya, seperti dikutip dari Antara, Rabu (20/3).
Dirinya pun menyebut, faktor penyebab katarak yang pertama dapat muncul pada bayi yang baru lahir. Penyakit ini disebut sebagai katarak kongenital akibat infeksi TORCH atau toksoplasma, rubella, cytomegalovirus (CMV) dan herpes selama kehamilan.
Katarak juga disebabkan oleh pola gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok. Kebiasaan tersebut banyak mengandung radikal bebas yang mempercepat rusaknya sel dan proses degenerative atau penuaan, termasuk lensa mata.
Akibatnya, lensa mata menjadi cepat keruh. Kandungan nikotin, karbonomonoksida, dan tar pada rokok meningkatkan stres oksidatif. Kadar logam berat yang ada pada rokok, seperti kadmium, timbal, dan tembaga yang menumpuk dalam lensa, menyebabkan kerusakan secara langsung.
Selain itu, disebutkan pula, senyawa aldehida dan isosianat yang terbentuk dari sianida, dapat mengubah struktur protein lensa yang menyebabkan terjadinya kekeruhan dalam lensa. Hal inilah yang kemudian berdampak dalam pembentukan katarak.
“Sering terkena sinar matahari langsung tapa pelindung kacamata, topi atau payung, ditambah jarang makan sayur dan buah sebagai antioksidan untuk mencegah radikal bebas, juga jadi faktor katarak dapat mengenai kita,” ucap dr. Ngabila.
Faktor lainnya yakni adanya keturunan genetik, gangguan metabolisme seperti diabetes mellitus, hingga cedera mata akibat benda tumpul yang menyebabkan katarak traumatik.
Gejala Katarak
Lebih lanjut dia menjelaskan, gejala paling umum yang dirasakna oleh penderita katarak adalah kaburnya penglihatan seperti tertutup kabut asap. Beberapa penderita mengeluh kesulitan melihat pada malam hari, sehingga membutuhkan cahaya yang lebih terang dan pandangan terhadap warna terang menjadi berkurang dan cenderung menguning.
“Sensitivitas terhadap cahaya menjadi tinggi (fotofobia). Jika melihat objek dengan satu mata saja akan terlihat seperti ganda. 90% informasi untuk manusia ditangkap melalui mata (visual),” ujarnya yang juga
Menurutnya, saat ini katarak hanya dapat diobati dengan melakukan tindak operasi. Jarak operasi mata satu dengan yang lain adalah satu bulan. Operasi dilakukan jika tajam penglihatan sudah kurang dari 6/18.
Meski demikian, ia meminta penderita untuk tidak panik karena operasi katarak yang menggunakan metode PhacoEmulsifikasi dengan sejumlah kelebihan. Beberapa di antaranya adalah sayatan operasi yang sangat kecil kurang lebih 2,75 mm, prosesnya yang cepat kurang lebih hanya 15 menit, menggunakan bius lokal dan tidak menggunakan jahitan.
“Pasiennya dapat langsung di bawa pulang setelah operasi, perawatan dan pemulihannya lebih cepat bisa tujuh hingga 14 hari sembuh, dapat dilakukan pada semua tingkatan katarak dan mengurangi rasa nyeri atau ketidaknyamanan setelah operasi,” kata dia.
Dilansir dari dan telah tayang di: https://validnews.id/kultura/tak-hanya-lansia-katarak-juga-bisa-menyerang-usia-muda