Surabaya Barat Jadi Wilayah Tergemuk Kasus DBD


Surabaya (beritajatim.com) – Status kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Surabaya telah naik menjadi siaga di musim kemarau sekarang ini. Sedangkan Surabaya Barat menjadi kawasan tergemuk kasus DBD.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Nanik Sukristina, peningkatan kasus DBD di Surabaya terjadi sejak Februari lalu. Hal ini seiring dengan meningkatnya intensitas curah hujan.

“Hingga Mei ini, status DBD di Surabaya masih siaga,” ungkap Nanik, Senin (13/5/2024).

Data Dinas Kesehatan Surabaya menunjukkan kasus DBD pada Januari hingga April 2024 mengalami peningkatan sebesar 29,62 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Meski demikian, Nanik memastikan penyebaran DBD masih terkendali dan terpantau secara intensif.

“Memasuki musim kemarau setelah penghujan, upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus harus tetap dilakukan secara konsisten dan bergotong-royong,” imbau Nanik.

Nanik juga menghimbau warga yang bergejala DBD untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat. Puskesmas pun diminta untuk melakukan penyelidikan epidemiologi kasus 1×24 jam dan menangani kasus agar tidak terjadi penularan.

“Pencegahan DBD yang efektif dan efisien adalah dengan konsisten melakukan PSN 3M Plus dan kerja bakti minimal satu minggu sekali, tidak hanya di rumah masing-masing, tetapi juga di tempat kerja, tempat ibadah, dan lainnya,” tandas Nanik.

Berikut beberapa tips untuk mencegah DBD di musim kemarau:

Lakukan 3M Plus: Menguras, Menutup, Menyedot, Memanfaatkan kembali barang bekas, Plus Mengelola sampah.

Gunakan kelambu saat tidur.

Gunakan obat nyamuk.

Rutin membersihkan tempat penampungan air.

Segera periksa ke dokter jika mengalami gejala DBD seperti demam tinggi, sakit kepala, nyeri sendi, dan ruam kulit.

“Mari bersama-sama jaga kebersihan lingkungan dan cegah DBD,” tegas dia. [asg/beq]

Baca berita lainnya di sini! atau langsung di halaman Indeks


Dilansir dari dan telah tayang di: https://beritajatim.com/pendidikan-kesehatan/surabaya-barat-jadi-wilayah-tergemuk-kasus-dbd/