KOMPAS.com Pola makan menjadi salah satu faktor penting yang memengaruhi kesehatan, bahkan mungkin umur manusia.
Studi terbaru para peneliti di Harvard TH Chan School of Public Health di Boston, Amerika Serikat, mengungkapkan pola makan yang diyakini dapat menurunkan risiko kematian dini pada wanita.
Para peneliti memeriksa data medis dan informasi pola makan dari 25.315 wanita yang dikumpulkan selama sekitar 25 tahun.
Pengumpulan data tersebut dimulai saat usia rata-rata wanita dalam studi berusia 56 tahun dan berada pada kondisi sehat. Selama masa penelitian, tercatat 3.879 orang meninggal dunia.
Baca juga: Diet Minum Jus Jeruk 40 Hari Diklaim Beri Manfaat Emosional, Ini Kata Ahli
Pola makan Mediterani bantu cegah mati muda
Studi yang diterbitkan dalam JAMA Network Open, Jumat (31/5/2024) itu menemukan, wanita yang paling mengikuti pola makan Mediterania memiliki kemungkinan 23 persen lebih kecil meninggal karena penyebab apa pun selama masa penelitian.
Data tersebut dibandingkan dengan para wanita yang jarang menerapkan pola makan Mediterania selama masa penelitian.
Pola makan Mediterania merupakan diet yang mengikuti pola makan tradisional masyarakat Laut Tengah dengan penekanan pada konsumsi makanan nabati dan lemak sehat.
Wanita yang menerapkan pola diet Mediterania dengan kurang ketat pun memiliki kemungkinan 16 persen lebih kecil mengalami kematian dini dibandingkan peserta yang hanya sesekali mengikuti pola makan ini.
Dilansir dari laman Everyday Health, Jumat, wanita yang menerapkan pola makan Mediterania memiliki kemungkinan 17 persen lebih kecil untuk meninggal akibat penyakit jantung.
Mereka juga mempunyai kemungkinan 20 persen lebih kecil untuk meninggal dunia karena terserang kanker selama masa penelitian.
"Studi ini memberikan bukti lebih lanjut yang mendukung manfaat kesehatan dari pola makan Mediterania dalam mengurangi angka kematian," kata profesor dan Ketua Departemen Nutrisi Harvard TH Chan School of Public Health, Frank Hu.
Baca juga: Menilik Olahraga-Diet Taylor Swift, Bantu Tubuh Lebih Bugar dan Langsing
Pola makan sehat meningkatkan umur panjang
Shutterstock diet Mediterania baik untuk umur panjang. diet Mediterania baik untuk umur panjang.
Pola makan Mediterania dapat meningkatkan umur panjang karena menyerap manfaat dari bahan pangan yang dikonsumsi, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, ikan, dan lemak sehat.
Frank Hu menuturkan, pola makan sehat ini juga mengharuskan seseorang menghindari minuman manis, daging merah, atau daging olahan.
Dikutip dari Eating Well, Jumat, setiap peserta menyelesaikan kuesioner frekuensi makanan yang mencakup 131 pertanyaan seputar konsumsi bahan pangan sehat dan makanan yang harus dihindari.
Peneliti menilai seberapa sering peserta mengikuti gaya makan ini dengan memberikan skala hingga 9 poin, dengan 0 jika tidak pernah dan 9 untuk peserta yang patuh.
Selanjutnya, mereka mengelompokkan peserta ke dalam tiga kategori berdasarkan ketaatan menerapkan diet, yakni rendah (skor 0-3), sedang (skor 4-5) dan tinggi (skor 6-9).
Selain itu, peserta juga menyelesaikan kuesioner kesehatan dengan selang waktu enam bulan untuk tahun pertama, serta setiap tahun untuk tahun-tahun selanjutnya.
Mereka turut menjalani tes kesehatan dengan sampel darah, termasuk HbA1c, lipid, serta penanda inflamasi.
Catatan medis, sertifikat kematian, dan penyebab kematian dilacak selama 25 tahun masa penelitian.
Selama kurun waktu tersebut, total ada 3.879 peserta yang meninggal dunia, termasuk 935 akibat penyakit jantung dan 1.531 akibat kanker.
Para peneliti juga memperhitungkan faktor-faktor tertentu lain, termasuk usia pada awal penelitian, status pascamenopause dan penggunaan hormon, aktivitas fisik, hingga merokok.
Hasilnya, dibandingkan wanita dengan skor kepatuhan diet Mediterania 3 atau kurang, wanita dengan skor 6 atau lebih memiliki risiko 23 persen lebih rendah mengalami kematian dini karena penyebab apa pun.
Baca juga: Diet Water Fasting Disebut Ampuh Turunkan Berat Badan, Aman untuk Kesehatan?
Cara menerapkan diet Mediterania
Profesor Epidemiologi di Uppsala University, Swedia, dan penulis utama studi, Shafqat Ahmad mengatakan, perubahan pola makan sangat berperan dalam meningkatkan umur.
"Semakin berkomitmen, semakin banyak manfaatnya. Namun, perubahan kecil pun berdampak besar pada kesehatan," ujar peneliti afiliasi di Brigham and Women's Hospital dan Harvard Medical School itu.
Dia menyampaikan, orang-orang yang belum terbiasa dengan pola makan Mediterania dapat memulainya dengan perubahan sederhana.
Misalnya, mulai mencoba menambahkan lebih banyak sayuran ke piring untuk dikonsumsi.
"Jika tidak punya waktu untuk membuat salad, makan saja mentah-mentah," kata Ahmad.
Senada, Frank Hu mengungkapkan, beralih dari pola makan yang bisa diterapkan ke Mediterania memang membutuhkan waktu dan berlangsung secara bertahap.
Oleh karenanya, masyarakat dapat mencoba mengganti lemak tidak sehat seperti mentega dan minyak tropis termasuk minyak kelapa sawit dengan minyak zaitun.
Selain itu, dapat pula mengganti daging merah dan daging olahan dengan protein nabati seperti polong-polongan dan kacang-kacangan, serta ikan.
"Gantikan biji-bijian olahan dengan biji-bijian utuh," lanjut Hu.
Kabar baiknya, kata dia, banyak jenis hidangan yang dapat diadaptasi untuk mengikuti pola makan Mediterania.
"Diet Mediterania bukanlah pola makan yang kaku. Ini menawarkan fleksibilitas untuk menggabungkan komponen sehat yang disesuaikan dengan preferensi budaya dan makanan serta kondisi kesehatan individu," tandas Hu.
Dilansir dari dan telah tayang di: https://www.kompas.com/tren/read/2024/06/05/190000265/studi-25-tahun-ungkap-pola-makan-mencegah-kematian-dini-pada-wanita?page=all