SOSIALISASI PENYAKIT HEWAN MENULAR STRATEGIS DI PURWOHARJO, SAMIGALUH


Samigaluh, 25 April 2024

Kehidupan beternak tak pernah lepas dari penyakit hewan. Penyakit hewan pun dapat diklasifikasikan sebagai penyakit hewan menular atau tidak. Sebagai contoh, penyakit hewan menular antara lain adalah demam 3 hari atau yang biasa disebut sebagai BEF, penyakit yang disebabkan oleh parasit darah Trypanosoma evansi atau biasa disebut sebagai Surra, dan cacingan. Beberapa contoh penyakit tidak menular antara lain malnutrisi akibat kurangnya asupan pakan yang bergizi, indigesti akibat kesalahan pemberian pakan, dan keracunan sianida akibat dari pemberian daun dan kulit singkong yang tidak dilayukan terlebih dahulu.

Apa yang dimaksud dengan Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS) ? Penyakit hewan yang dapat menimbulkan angka kematian dan/atau angka kesakitan yang tinggi pada hewan, dampak kerugian ekonomi, keresahan masyarakat, dan/atau bersifat zoonotik. Menurut Kepmentan No.121/KPTS/PK.320/M/03/2023, terdapat 19 penyakit yang dikelompokkan sebagai PHMS.

Bidang Kesehatan Hewan bekerja sama dengan Puskeswan Samigaluh mengadakan sosialisasi PHMS pada tanggal 25 April 2024. Kegiatan kali ini diadakan di Balai Desa Purwoharjo yang lokasinya berdekatan dengan Bumi Perkemahan Desa Wisata Tinalah. Sosialisasi kali ini bertujuan untuk mengenalkan PHMS kepada warga masyarakat khusunya peternak sapi, kambing, dan domba di Desa Purwoharjo.

Dalam sosialisasi, drh. Muhammad Arfiansyah Listyawan menjelaskan bahwa dari ke-19 PHMS ada 6 penyakit yang penting dan familiar di telinga warga masyarakat Kulon Progo. Yang pertama adalah anthraks.

Gambar 1. drh. Muhammad Arfiansyah Listyawan menjelaskan PHMS kepada warga masyarakat Desa Purwoharjo

Kasus Anthraks pernah muncul di Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2016-2017. Anthraks dapat menyebabkan kematian mendadak pada hewan ternak, lalu ditambah dengan gejala keluar darah pada lubang alami. Sapi yang terinfeksi anthraks ketika disembelih, bakteri Bacillus anthracis akan membentuk spora yang kemudian menyebar terbawa angin atau aliran air/sungai. Hingga saat ini, kegiatan penanggulangan sudah dilakukan, termasuk vaksin yang dilakukan 2x setahun. Kegiatan penanggulangan ini akan dilakukan selama 10 tahun, yaitu hingga sekitar tahun 2027, sebelum kemudian mendapatkan status daerah bebas Anthraks.

Selain Anthraks, penyakit PHMS lain yang cukup berbahaya adalah Rabies, Avian Influenza (AI), Leptospirosis, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), dan Lumpy Skin Disease (LSD). Di antara penyakit-penyakit tersebut yang dapat menular ke manusia (zoonosis) antara lain Anthraks, Rabies, Leptospirosis. Sedangkan, penyakit yang hanya ada di hewan antara lain AI, PMK, dan LSD.

-crv-


Dilansir dari dan telah tayang di: https://pertanian.kulonprogokab.go.id/detil/1500/sosialisasi-penyakit-hewan-menular-strategis-di-purwoharjo-samigaluh