Sebanyak 679 bayi di Sheva, Vanuatu terdiagnosis scabies pada Mei 2024


Jayapura, Jubi – Perawat Klinik Kesehatan Ibu dan Anak Roslinda Narwayency mengungkapkan, pada bulan Mei 2024, dari 1.359 bayi yang berobat ke Klinik Kesehatan Sheva Vanuatu, 50 persen atau sebanyak 679 bayi terdiagnosis scabies atau penyakit kudis.

“Gejala umum kudis adalah gatal dan timbul ruam. Kudis dapat menyebabkan luka kulit dan komplikasi serius seperti septikemia (infeksi aliran darah), penyakit jantung, dan masalah ginjal. Kudis menular dan menyebar melalui kontak kulit,” jelas Perawat Penanggung Jawab Klinik Narwayency kepada dailypost.vu yang dikutip Jubi.id Jumat (7/6/2024).

“Namun, kudis biasanya tidak menyebar melalui sentuhan singkat dengan penderita kudis, seperti berjabat tangan atau berpelukan.” tambahnya.

Dikatakan pengobatan utama kudis adalah krim permetrin 5 persen sebagai obat yang paling umum digunakan untuk mengobati kudis pada orang dewasa, anak-anak, dan bayi.

“Pada bayi dan balita (di bawah usia 2 tahun), krim dioleskan ke kulit kepala, leher, dan seluruh tubuh.” katanya.

Perawat Narwayency menambahkan, krim belerang juga merupakan pengobatan kudis yang bisa dioleskan semalaman, dibilas lalu dioleskan kembali selama lima malam berturut-turut.

“Belerang aman digunakan pada kehamilan dan pada anak di bawah usia 2 bulan dan juga dapat digunakan sebagai obat kudis ketika lotion resep tidak berhasil.” katanya.

Perawat Narwayency berpesan bahwa cara terbaik untuk mencegah penyakit kudis adalah dengan menjaga standar kebersihan yang baik dan juga mencuci pakaian secara menyeluruh.

“Jika bayi Anda terkena kudis, anda harus membawa bayi itu ke rumah sakit untuk berobat, lalu merebus pakaiannya dengan air panas dan menaruhnya di tempat yang bersih dan terkena terik matahari,” demikian pesan perawat Narwayency. (*)


Dilansir dari dan telah tayang di: https://jubi.id/pasifik/2024/sebanyak-679-bayi-di-sheva-vanuatu-terdiagnosis-scabies-pada-mei-2024/