Program PPIA Cegah Penularan HIV/AIDS pada Janin


KBRN, Banyumas: HIV/AIDS merupakan virus yang menyerang daya tahan tubuh yang dapat melemahkan kemampuan tubuh melawan penyakit maupun infeksi. Salah seorang dokter RSUD Banyumas, dr. Yulianasari mengatakan, virus ini tidak hanya menular melalui aktivitas seksual dan jarum suntik saja, melainkan dapat melalui perinatal.

“Satu faktor lainnya adalah perinatal, yaitu penularan dari ibu hamil ke janin, baik saat di kandungan maupun saat menyusui,” ujar dr. Yuliansari.

Dokter Yulianasari menyampaikan bahwa pihaknya melakukan upaya pencegahan penularan virus HIV/AIDS pada ibu hamil dengan Program Pencegahan Penularan Infeksi HIV dari Ibu ke Anak (PPIA). Program ini diusung karena apabila seorang ibu hamil terinfeksi virus tersebut dan tidak ditangani, maka akan berisiko 45 persen lebih rentan.

“Sejauh ini belum ditemukan kasus bayi baru lahir positif HIV apabila PPIA dilaksanakan dengan baik,” kata dr. Yulianasari.

Terdapat tiga tahapan pada PPIA, yakni pada trimester satu akan diperiksa tiga status yakni HIV, sifilis, dan hepatitis B. Apabila positif, ibu hamil harus segera diobati.

Selanjutnya, ibu hamil dianjurkan untuk melahirkan secara caesar. Ketiga, sang anak akan mendapatkan pencegahan ARV dan tidak disusui selama enam minggu pertama.

Terakhir, dr. Yuliana menegaskan bahwa HIV dan AIDS tidak menular melalui kontak fisik. (Sandya).

Kata Kunci:


Dilansir dari dan telah tayang di: https://www.rri.co.id/purwokerto/kesehatan/765089/program-ppia-cegah-penularan-hiv-aids-pada-janin