KBRN, Palangka Raya: Penyakit gagal ginjal bukan saja dialami oleh kalangan lanjut usia, tetapi diusia remaja juga menjadi ancaman serius selama salah dalam menerapkan pola makanan sehat.
Hal ini disampaikan salah satu tenaga medis di Rumah Sakit Bhayangkara dr. Nita Marta kepada RRI. Ia mengatakan, berdasarkan riwayat kunjungan, pernah ada remaja divonis alami gagal ginjal dan harus melakukan perawatan cuci darah, saat dimintai keterangan dari pasien, ternyata akibat salah dalam mengatur pola makan, dan terlalu sering mengkonsumsi pemanis buatan yang mengandung zat pewarna.
Ia menambahkan, penyakit gagal ginjal sejauh ini masih jadi momok menakutkan bagi masyarakat dan diusia remaja dan orang tua, apalagi obatnya sampai sekarang belum ditemukan.
"Apabila organ penting seperti ginjal mengalami kerusakan, otomatis satu satunya jalan menggunakan sistem tukar ginjal dengan organ manusia lainnya seperti yang telah diterapkan di luar negeri, dan itupun memerlukan biaya mahal, sedangkan untuk pencucian darah sifatnya hanya sebagai alat bantu membersihkan darah bukan mengobati, dimana bertujuan untuk menggantikan fungsi ginjal dalam membuang racun dalam tubuh," ujarnya. Minggu (23/6/2024).
Hal yang sama diungkapkan Direktur RSUD Palangka Raya Abram Sidi Winasis menyebut, sejumlah fasilitas kesehatan seringkali kewalahan terhadap melonjaknya pasien alami gagal ginjal, bahkan di RSUD Doris Silvanus yang berkapasitas 30 kamar tidur selalu penuh setiap harinya, sebagian besar melakukan terapi cuci darah.
Ia menambahkan, dengan semakin banyaknya pasien gagal ginjal yang dihuni oleh berbagai kalangan baik tua dan muda.
"Ini membuktikan bahwa ada yang salah dari kebiasaan masyarakat mengkonsumsi makanan sehat, cenderung bahkan selama ini masyarakat senang dengan makanan siap saji dan mengandung zat warna serta pemanis buatan, padahal bila di konsumsi dalam jangka waktu lama, berbahaya untuk kesehatan," ujarnya.
Dilansir dari dan telah tayang di: https://www.rri.co.id/kesehatan/773862/pola-makan-salah-penyakit-gagal-ginjal-menyasar-remaja