Petugas kesehatan memeriksa kondisi mata seorang anak di Jakarta, Jumat (28/6/2024). Hoya Lens Indonesia menggelar pemeriksaan kesehatan mata gratis khususnya anak-anak sebagai komitmen membantu pemerintah dalam penurunan prevalensi gangguan penglihatan di Indonesia.
Berdasarkan hasil survey terhadap 2.322 anak di 3 sekolah yakni sekolah SD/SMP PAHOA di Tangerang, Global Prestasi School di Bekasi, SD Negeri Jakasampurna 2 Bekasi, dan SDN 01 Menteng Jakarta Pusat, sebanyak 40% murid belum pernah melakukan pemeriksaan mata dan 37% mengalami gangguan refraksi salah satunya myopia. Jika kondisi ini dibiarkan, WHO memprediksi 50% dari penduduk dunia akan mengalami myopia atau rabun jauh (mata minus) pada 2050.
Berdasarkan riset dan survei yang dilakukan, banyak anak yang tidak menyadari bahwa mereka memiliki masalah penglihatan. Hal ini sering kali karena mereka menganggap kondisi penglihatan mereka sebagai 'normal' atau karena kurangnya pemahaman mengenai tanda-tanda masalah penglihatan. Tanpa diagnosis dan intervensi yang tepat, masalah penglihatan bisa mempengaruhi kemampuan mereka untuk belajar dengan efektif, yang pada gilirannya dapat menurunkan motivasi dan prestasi akademik.
Namun, banyak masyarakat baru merasakan urgensi untuk melakukan pemeriksaan bila mulai mengalami penglihatan yang rabun atau gejala lain yang tak biasa. Beberapa kendala seperti kurangnya akses terhadap informasi dan fasilitas kesehatan khusus mata juga menjadi salah satu faktor kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan mata.
ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/Spt.
(Bayu Pratama S/Antara Foto)
Dilansir dari dan telah tayang di: https://foto.okezone.com/view/2024/06/28/5/97339/pentingnya-pemeriksaan-kesehatan-mata-anak-untuk-cegah-myopia