KBRN, Malang: Magnesium yang sering didengar di pelajaran ilmu sains nyatanya menyimpan banyak manfaat untuk tubuh. Seperti membant meningkatkan kualitas tidur, pemulihan, dan relaksasi.
Dilansir dari Vogue, Minggu (23/5/2024), Carolyn Dean, penulis The Magnesium Miracle mengatakan Magnesium adalah unsur kimia penting, mineral paling melimpah keempat di tubuh setelah kalsium, kalium, dan natrium.
“Semua mineral ini sangat penting, namun magnesium tampaknya berperan besar sebagai penjaga gerbang ion mineral sel yang memungkinkan mineral lain dalam jumlah yang tepat untuk masuk ke dalam sel,” jelasnya.
Dalam penelitian ilmiah ditemukan 80% fungsi metabolisme melibatkan magnesium sebagai kofaktor, termasuk memperlancar metabolisme lemak, mengontrol tekanan darah, dan menormalkan sekresi hormon. Hal ini sangat penting karena banyak orang yang mengalami kekurangan. Meskipun jumlahnya bervariasi, sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa setidaknya 20% dari manusia tidak mendapatkan asupan makanan sebanyak yang dibutuhkan.
Hal ini menjadikan mansusia semakin kekurangan nutrisi karena pola makan yang buruk, termasuk makanan ultra proses yang miskin nutrisi. Bahkan sayuran kaya magnesium, seperti sayuran berdaun hijau, saat ini hanya menawarkan sedikit magnesium dibanding sebelumnya.
“Selama bertahun-tahun, tanah kita terlalu banyak diolah sehingga magnesium yang biasanya kita peroleh dari makanan mengalami penurunan. Sehingga seringkali saat ini suplementasi bisa sangat membantu untuk mengatasi kekurangan apa pun” tambah psikolog klinis dan pakar pengobatan tidur, Dr Michael Breus.
Dari banyaknya jenis magnesium, ia mengatakan untuk melakukan riset sebelum memilih jenis obat yang paling sesuai dengan kondisi tubuh.
“Selalu bicarakan dengan dokter untuk memastikan obat yang Anda pilih aman.” Magnesium sitrat, misalnya, sangat tersedia secara hayati dan paling sering direkomendasikan untuk mengatasi defisiensi; magnesium laktat serupa tetapi sedikit lebih lembut di perut. Magnesium klorida berpotensi baik untuk nyeri otot, sedangkan magnesium oksida dapat mengobati migrain. Ada juga berbagai cara untuk meminumnya, termasuk dalam bentuk kapsul dan transdermal, melalui minyak, semprotan, dan gel.
Seperti suplemen apa pun, penting untuk mempertimbangkan kontraindikasi apa pun. Suplemen magnesium berpotensi berinteraksi dengan antasida, obat antikoagulan, dan pelemas otot, ditambah efek samping dari mengonsumsi terlalu banyak magnesium termasuk kembung, sakit perut, dan mual. Namun hipermagnesemia—pada dasarnya overdosis Mg—sangat jarang terjadi karena ginjal mampu membuang kelebihan Mg dalam tubuh.
Kata Kunci:
Dilansir dari dan telah tayang di: https://www.rri.co.id/malang/kesehatan/774096/peneliti-ungkap-pentingnya-magnesium-untuk-kualitas-tidur-dan-relaksasi