DINAS Kesehatan Kota Cimahi mencatat, hingga pekan kedua bulan Maret sudah ada 264 orang yang dirawat di rumah sakit akibat penyakit demam berdarah dangue (DBD).
"Setiap bulan itu ada peningkatan. Hingga 13 Maret kemarin ada 264 pasien yang dirawat karena DBD," terang Kepala Dinkes Kota Cimahi, Mulyati, Selasa (19/3).
Ia mengungkapkan, penyebab naiknya kasus DBD dikarenakan faktor cuaca.
Curah hujan yang tak menentu menyebabkan banyak genangan air yang menjadi tempat berkembang biak jentik nyamuk aedes aegypti.
"Curah hujan tidak menentu bisa meninggalkan genangan yang dimanfaatkan sebagai tempat sarang nyamuk," kata Mulyati.
Dia mengimbau masyarakat apabila merasakan demam khususnya anak-anak agar segera diperiksakan ke fasilitas pelayanan kesehatan.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Dinkes Kota Cimahi, Dwihadi Isnalini menerangkan, ada berbagai jenis tanaman bisa digunakan untuk mengusir nyamuk seperti lavender, daun siri dan daun mint.
"Tanaman-tanaman tersebut bisa mengusir nyamuk penyebar virus DBD. Pada musim pancaroba sekarang, kasus DBD biasanya akan mengalami kenaikan seiring berkembangnya jentik nyamuk aedes aegypti," ujarnya.
Selain melalui tanaman, Dwihadi juga menyarankan masyarakat memelihara ikan cupang, mujair, mas dan lainnya di bak penampungan air yang sulit dijangkau. Tujuannya untuk menghambat perkembangbiakan jentik nyamuk aedes aegypti.
"Ikan cupang atau ikan lainnya adalah pemakan jentik. Jadi bisa dimanfaatkan sebagai pencegahan agar tidak berkembang biak jadi nyamuk penyebab DBD," tuturnya.
Dilansir dari dan telah tayang di: https://mediaindonesia.com/jabar/berita/659869/penderita-dbd-di-kota-cimahi-terus-meningkat