Pasien DBD di Gianyar Bali Meningkat Tajam, Kesadaran Masyarakat Dinilai Minim


TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR Kasus Demam Berdarah (DBD) di Kabupaten Gianyar, Bali tidak kunjung mengalami penurunan.

Dalam mengatasi hal ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Gianyar meminta agar masyarakat peka terhadap sumber DBD.

Sebab pemberantasan nyamuk aedes aegypti, harus dilakukan semua pihak, tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Gianyar, Rabu 15 Mei 2024, masyarakat yang dirawat di rumah sakit karena DBD mengalami peningkatan di bulan April 2024.

Baca juga: Selamat Jalan! Hanya Bertahan Satu Hari, Bayi 2 Tahun di Klungkung Bali Meninggal Dunia

Diketahui pada Januari kasus DBD tercatat 294 kasus, Februari 266 kasus, Maret 2024 tercatat 326 kasus, dan pada April sebanyak 661 kasus.

Peningkatan yang signifikan tersebut, bukan hanya dikarenakan faktor cuaca, yakni terkadang hujan dan terkadang panas yang memudahkan nyamuk aedes aegypti berkembang biak.

Baca juga: BAF Finance Siap Sodorkan Bukti Foto dan Video Proses Mediasi di Polsek Kintamani Bangli

Namun hal ini juga tidak terlepas dari masih minimnya kesadaran masyarakat akan pemberantasan sarang nyamuk.

Hampir sangat jarang sekali ditemui, masyarakat yang melakukan pemberantasan sarang nyamuk aedes aegypti di lingkungan rumah ataupun di kawasan mereka tinggal.

Banyak dari mereka yang masih hanya mengandalkan petugas fogging.

Padahal aturan pemerintah saat ini, fogging hanya dilakukan di banjar atau desa yang masyarakatnya banyak terserang DBD.

Kepala Dinas Kesehatan Gianyar, Ni Nyoman Ariyuni membenarkan bahwa sampai saat ini, DBD di Kabupaten Gianyar belum menunjukkan tanda penurunan.

"Kasusnya masih naik, belum ada penurunan. Bulan April justru naik signifikan dibanding bulan sebelumnya," ujarnya.

Ariyuni mengatakan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya pencegahan dan pengendalian yang dilakukan, pada akhir tahun 2023.

Seperti dilaksanakan fogging masal dengan menggunakan mesin Ultra Low Volume (ULV), serta diawal tahun 2024 Pemerintah Kabupaten Gianyar juga telah mengeluarkan Surat Edaran Sekretaris Daerah (Sekda), pada tanggal 5 Januari 2024 tentang kewaspadaan peningkatan kasus penyakit DBD guna meningkatkan peran serta masyarakat dalam melakukan pencegahan DBD.

Selain itu, juga dilakukan kegiatan PSN dengan 3M Plus oleh kader JUMANTIK bersama OPD pengampu desa binaan, dan fogging fokus apabila terjadi kasus di 4 sampai dengan 6 lokus dalam satu hari serta pemberian edukasi kesehatan secara langsung, melalui media sosial maupun iklan layanan masyarakat.

“Upaya pencegahan yang efektif adalah gerakan masif bersama-sama melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M Plus, serta dibutuhkan aksi nyata dengan melibatkan masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk” lanjutnya. (*)


Dilansir dari dan telah tayang di: https://bali.tribunnews.com/2024/05/15/pasien-dbd-di-gianyar-bali-meningkat-tajam-kesadaran-masyarakat-dinilai-minim