Ngeri! Awal Tahun 2024, Kasus Demam Berdarah Melonjak Capai 2.131 Kasus, Dinas Kesehatan Bali Bilang Begini


DENPASAR, radarbali.id Neraca kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Bali cukup fluktuatif. Sempat mereda, awal tahun 2024 ini Kembali jumlah kasus Kembali melonjak.

Apa sebab?. Meski, data tahun ini menurun dibandingkan data 2023 lalu. Namun, menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr I Nyoman Gede Anom, mengatakan jumlah tren tiga bulan terakhir 2023 kasus terus meningkat.

Jumlah kasus awal tahun 2024 yang dihitung dari Januari hingga 18 Maret sebanyak 2.131 dan meninggal satu orang.

Baca Juga: Pemain Inti, Muda dan Potensial Dicomot Timnas, Teco Siapkan Rotasi

Dapat dibandingkan dari kasus tiga bulan 2023 akhir, pada Oktober 251 kasus; November 238 kasus, dan Desember 267. Sedangkan Januari 2024 langsung meningkat tajam menjadi 709 kasus.

Selanjutnya, Februari meningkat dengan jumlah kasus 885 dan sementara untuj Maret, yang baru dilaporkan sampai 18 Maret, kasus sudah mencapai 537.

"Jumlah kasus tahun 2024 bila dibandingkan dengan kasus pada periode yang sama tahun 2023 sebenarnya masih lebih rendah. tetapi bila dilihat dari kasus 3 bulan sebelumnya (Oktober Desember tahun 2023) kasus bulan Januari dan Februari tahun 2024 meningkat cukup tajam," terangnya saat diwawancarai Selasa (19/3).

Baca Juga: Libur Sehari, Bali United Kembali Latihan untuk Menjamu Persija Jakarta Akhir Maret 2024

Anom menjelaskan lebih lanjut, pola penyakit DBD memang meningkat biasanya pada bulan Desember. Puncaknya pada bulan April Mei mengikuti pola musim hujan.

Kasus DBD tahun 2023 pada Bulan Januari dan Februari masing-masing dilaporkan sebanyak 965 dan 963 kasus. Sedangkan kasus DBD pada tahun 2024, bulan Januari sebanyak 709 kasus. Kemudian pada bulan Februari sebanyak 885 kasus.

Sementara untuk total kasus DBD tahun lalu, 2023 berjumlah 7.099 dan yang meninggal 19 orang.***


Dilansir dari dan telah tayang di: https://radarbali.jawapos.com/kesehatan/704461018/ngeri-awal-tahun-2024-kasus-demam-berdarah-melonjak-capai-2131-kasus-dinas-kesehatan-bali-bilang-begini