JATIMTIMES Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang memberikan imbauan kepada masyarakat untuk waspada terhadap virus Demam Berdarah Dengue (DBD), terutama yang menyebar melalui gigitan nyamuk aedes aegypti. Sebab, kini kasus DBD tengah meningkat hingga membuat sejumlah rumah sakit di Kota Malang over kapasitas.
Sekretaris Dinkes Kota Malang, dr Umar Usman mengatakan bahwa Unit Gawat Darurat (UGD) pada sejumlah rumah sakit di Kota Malang sedang over kapasitas. Kondisi ini disebut Umar seiring dengan peningkatan kasus DBD di Kota Malang.
Baca Juga : 26.400 Pekerja Rentan Didaftarkan Pemkot Malang Peserta BPJS Ketenagakerjaan
“Jadi peningkatan kasus DBD saat ini cukup tinggi. Kunjungan rumah sakit baik yang rawat jalan maupun rawat inapnya tinggi,” kata Umar.
Dijelaskan Umar, peningkatan kasus DBD di Kota Malang saat ini disebut tiga kali lebih tinggi dari hari normal. Bahkan kasus kematian akibat virus DBD juga telah terjadi tahun 2024 ini.
“Peningkatannya hampir 3 kali dari yang sebelum sebelumnya,” ucap Umar.
“Yang meninggal juga sudah ada. DBD ini memang mengkhawatirkan, karena kalau terlambat tidak membedakan kaya miskin,” sambungnya.
Berdasarkan data yang dilihat media ini di Instagram resmi Dinkes Kota Malang, per 6 Maret 2024 kasus DBD di Kota Malang telah mencapai 153 kasus. Kemudian 1 orang meninggal akibat virus DBD ini.
Menurut Umar, peningkatan kasus DBD memang akan selalu terjadi saat musim penghujan tiba. Dan dari sejumlah kasus itu terjadi di Kota Malang seiring musim hujan mulai datang.
“Memang saat musim penghujan, umur nyamuk itu 2 kali lebih panjang. Biasanya, 15 hari nyamuk dewasa itu sudah mati. Sekarang ini sampai 38 hari umurnya. Jadi kesempatan menularkan virus atau menggigit orang lebih banyak,” beber Umar.
Baca Juga : DPRD Surabaya Support Penuh Pemkot Jaga Toleransi Antar Ummat Beragama
Dikatakan, nyamuk aedes aegypti tak hanya berkembangbiak di air kotor atau genangan air hujan. Namun juga bisa berkembang biak di air bersih seperti bak kamar mandi, penampungan air dan lainnya.
“Jangan salah, nyamuk ini memang hidupnya di air bersih, di botol atau barang yang bisa menampung air. Itu bisa jadi sarang nyamuk saat musim hujan tiba. Makanya kami harap masyarakat mengubur (barang bekas), menguras kamar mandi, air gentong dan lainnya,” kata Umar.
Untuk itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap kembang biak nyamuk aedes aegypti penyebar virus DBD. Dalam hal ini pihaknya mengajak seluruh masyarakat Kota Malang untuk bersama sama memberantas sarang nyamuk aedes aegypti.
“Kami harapkan masyarakat meningkatkan pencegahan melalui pemberantasan sarang nyamuk. Tingkatkan 3M, menutup, mengubur dan menguras. Ini untuk menghindari adanya air tergenang di lingkungan kita,” papar Umar.
Ia juga meminta agar masyarakat memahami gejala virus DBD. Seperti demam tinggi, nyeri kepala dan punggung, bintik merah, mimisan hingga badan lemah dan lesu. “Jangan sampai sudah parah baru dibawa ke layanan kesehatan, jadi kalau bisa lebih dini,” tukas Umar.
.
Dilansir dari dan telah tayang di: https://jatimtimes.com/baca/308317/20240318/063500/musim-hujan-picu-dbd-dinkes-kota-malang-imbau-masyarakat-waspada