Penyakit DBD belum bisa punah. Ini ditularkan nyamuk Aedes aegypti, dengan virus dengue di kelenjar ludah hewan.
Untuk mencegahnya, perlu sejumlah upaya. Termasuk pemberantasan sarang nyamuk.
ILHAM WAHYUDI, Jubung Radar Jember
SEJUMLAH perempuan tampak serius memperhatikan bak mandi di salah satu rumah warga. Tangannya memegang lampu senter dan mengamati bak mandi yang terbuat dari timba. Sesekali perempuan itu berbicara dengan orang yang ada di sampingnya, termasuk pria berseragam TNI.
Mereka sedang memeriksa jentik nyamuk untuk memberantas penyakit demam berdarah dengue (DBD), di rumah-rumah warga yang ada di Desa Jubung, Kecamatan Sukorambi, kemarin (1/7).
Mereka adalah tim gabungan dari petugas puskesmas, petugas kecamatan, dan pihak terkait lainnya di Kecamatan Sukorambi. Pengecekan jentik di rumah warga dilakukan secara rutin, sepekan sekali. Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi risiko peningkatan angka penderita DBD. Penyakit endemis ini biasanya akan meningkat saat musim hujan. Kemudian, akan menurun saat musim kemarau seperti saat ini.
Tak hanya mengecek bak mandi, mereka juga memeriksa lingkungan sekitar untuk memastikan tidak ada barang yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Seperti wadah jajanan bekas yang tidak dibuang ke tempatnya, hingga wadah lain yang dapat menampung air. Jika ditemukan benda tersebut, biasanya akan dibalik, sehingga air tidak akan menggenang.
Bidan Puskesmas Sukorambi Wilayah Jubung, Diaz Febrianti, yang turut memeriksa jentik di rumah warga, mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan secara rutin. Sekali dalam sepekan. Tujuannya mengurangi angka penderita DBD. Sebab, dalam beberapa waktu lalu, angkanya sempat melonjak tinggi, akibat curah hujan yang cukup tinggi. “Sekarang angka penderitanya sudah berangsur-angsur menurun,” katanya.
Selain memeriksa tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, tim tersebut juga melakukan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya pola hidup bersih dan sehat.
Cara tersebut dianggap lebih tepat untuk menekan angka DBD, dibandingkan melakukan fogging. Tindakan itu hanya akan membunuh nyamuk dewasa. Sementara, jentiknya akan tetap hidup.
Dokter spesialis penyakit dalam RSD dr Soebandi Jember, dr Hana Nadya, menyampaikan, penularan DBD lebih mudah dalam lingkungan dengan kepadatan penduduk tinggi. Seperti dalam perumahan, perkampungan, hingga pondok pesantren.
Tidak heran, ketika terdapat satu penderita, akan muncul penderita lain dalam waktu cepat.
Penderita DBD harus segera mendapatkan penanganan dari tenaga kesehatan. Jika tidak, maka dapat berdampak buruk terhadap kesehatan. Biasanya penderita penyakit tersebut trombositnya akan menurun.
Padahal itu merupakan komponen mempertahankan tubuh dari perdarahan.
Dilansir dari dan telah tayang di: https://radarjember.jawapos.com/jember/794816946/mereka-langsung-turun-demi-tekan-angka-dbd-cek-bak-mandi-berantas-sarang-nyamuk