Mengenal Jenis Jerawat Kistik: Penyebab, Gejala, Pengobatan


Jerawat kistik bisa disebabkan oleh berbagai faktor mulai dari hormon hingga gaya hidup tidak sehat. Masalah kulit ini menjadi jenis jerawat yang serius. Sebab, jerawat kistik berkembang ketika kista terbentuk di bawah kulit.

Jerawat kistik lebih rentan terjadi pada orang dengan jenis kulit berminyak.

Jerawat seringkali menjadi salah satu tantangan kulit yang paling sulit dihadapi oleh banyak orang. Jenis ini berbeda dari jerawat biasanya karena bentuknya lebih besar, merah, dan terasa nyeri. Untuk memahami lebih dalam tentang kondisi kulit ini, yuk simak gejala hingga pengobatannya di bawah ini!

Apa Itu Jerawat Kistik?

Jerawat kistik adalah jenis jerawat yang lebih parah dibandingkan dengan bentuk jerawat lainnya. Jerawat kistik muncul dalam bentuk benjolan meradang di bawah permukaan kulit disertai rasa sakit yang parah dan meninggalkan bekas luka serius dibandingkan dengan jerawat biasa.

Beberapa ciri khas dari jerawat kistik melibatkan pembentukan lesih yang lebih besar dan dalam. Biasanya lesi ini berisi nanah dan cairan.

Jerawat ini juga menyebabkan peradangan melibatkan area kulit yang luas di sekitarnya. Kondisi ini seringkali sulit diatasi dengan pengobatan topikal biasa dan sering memerlukan perawatan medis.

Baca Juga: Waspadai 8 Ciri-Ciri Kista Rahim Pada Remaja

Gejala Jerawat Kistik

Gejala jerawat kistik meliputi:

Benjolan besar dan dalam di bawah kulit

Peradangan yang signifikan dan meradang

Lesi berisi nanah dan cairan

Rasa sakit atau sensasi terbakar di sekitar area jerawat

Jerawat muncul di area wajah, leher, dada, atau punggung

Jerawat sulit diatasi dengan pengobatan topikal biasa

Jerawa muncul secara berulang atau dalam jumlah besar

Kulit terasa kasar atau beruntusan di sekitar area jerawat

Gangguan emosional, seperti stres atau rendahnya rasa percaya diri akibat jerawat yang parah

Mencuci muka membantu mengangkat kotoran di wajah sehingga mencegah permasalahan kulit ini.

Penyebab Jerawat Kistik

Jerawat terjadi ketika sel-sel kulit mati serta produksi minyak berlebih pada kulit menyumbat saluran kelenjar minyak (kelenjar sebasea). Bersamaan dengan itu, bakteri juga bisa masuk dan menyebabkan infeksi serta peradangan pada saluran tersebut.

Apabila infeksi terjadi pada lapisan kulit yang dalam (disebut lapisan dermis), maka nanah akan menumpuk dan membentuk jerawat berbentuk kista. Pembentukan jerawat kistik dipengaruhi oleh produksi minyak yang berlebihan dari kelenjar sebasea yang diatur oleh hormon androgen.

Hormon ini menjadi lebih aktif saat masa pubertas. Terdapat pula beberapa faktor lain yang memengaruhi kerja hormon androgen, antara lain:

Siklus menstruasi

Kehamilan

Menopause

Sindrom ovarium polikistik (PCOS)

Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti kortikosteroid, lithium, atau obat antikejang

Selain faktor-faktor yang memengaruhi hormon androgen, jerawat kistik juga bisa lebih mudah muncul karena kondisi-kondisi berikut:

Kulit yang berminyak

Penggunaan pakaian yang terlalu ketat

Penggunaan produk perawatan kulit yang komedogenik

Cuaca yang sangat lembap

Kurang menjaga kebersihan tubuh

Tingkat stres yang tinggi

Meskipun bisa terjadi pada siapa saja, jerawat kistik lebih sering muncul pada remaja dan orang dewasa muda, terutama mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan masalah jerawat kistik.

Baca Juga: Mengenal Kista Pilar, Ini Penyebab hingga Pengobatannya

Cara Mengobati Jerawat Kistik

Pengobatan jerawat kistik seringkali memerlukan pendekatan yang komprehensif dan sering melibatkan kombinasi beberapa metode. Berikut adalah beberapa pilihan pengobatan yang umum digunakan untuk mengatasi jerawat kistik:

1. Antibiotik Oral

Antibiotik sering digunakan dalam pengobatan jerawat kistik untuk mengurangi peradangan dan mengontrol pertumbuhan bakteri penyebab jerawat. Jenis antibiotik seperti doksisiklin, minosiklin, atau eritromisin biasanya diresepkan oleh dokter.

Penggunaan antibiotik ini biasanya bersifat sementara dan tidak disarankan untuk digunakan dalam jangka waktu yang panjang karena risiko resistensi bakteri.

2. Retinoid Topikal

Tretinoin atau adapalene merupakan pengobatan yang efektif untuk mengurangi peradangan dan mencegah penyumbatan pori-pori kulit.

Kandungan ini bekerja dengan cara mengurangi produksi minyak dan mempercepat pergantian sel kulit. Penggunaan retinoid topikal biasanya memerlukan kesabaran karena hasilnya mungkin tidak terlihat dalam waktu singkat.

3. Isotretinoin (Accutane)

Isotretinoin yang dikenal dengan merek dagang Accutane adalah obat yang sangat kuat dan efektif untuk mengatasi jerawat kistik yang parah dan resisten terhadap pengobatan lainnya.

Obat ini bekerja dengan mengurangi produksi minyak oleh kelenjar sebasea dan mengurangi peradangan kulit. Namun, isotretinoin memiliki efek samping serius dan memerlukan pemantauan medis yang ketat selama penggunaannya.

4. Pengobatan Rumahan

Beberapa pengobatan rumahan seperti penerapan kompres dingin, penggunaan tea tree oil, atau masker wajah dengan bahan alami tertentu seperti madu atau lidah buaya dapat membantu mengurangi peradangan dan mengeringkan jerawat kistik.

Meskipun pengobatan rumahan ini bisa menjadi pilihan untuk mengelola jerawat, tetapi sebaiknya digunakan sebagai tambahan saja dan tetap berkonsultasi dengan dokter untuk pengobatan yang tepat.

Cara Mencegah Jerawat Kistik

Berikut adalah beberapa cara untuk mencegah jerawat kistik:

Menjaga Kebersihan Kulit . Rajinlah membersihkan kulit wajah dengan lembut dua kali sehari menggunakan pembersih wajah yang cocok untuk jenis kulit Anda. Hindari penggunaan produk yang terlalu keras atau mengandung bahan-bahan yang dapat menyumbat pori-pori wajah.

. Rajinlah membersihkan kulit wajah dengan lembut dua kali sehari menggunakan pembersih wajah yang cocok untuk jenis kulit Anda. Hindari penggunaan produk yang terlalu keras atau mengandung bahan-bahan yang dapat menyumbat pori-pori wajah. Hindari Penyumbatan Pori . Gunakan produk perawatan kulit yang tidak komedogenik yang artinya produk tersebut tidak menyumbat pori-pori kulit.

. Gunakan produk perawatan kulit yang tidak komedogenik yang artinya produk tersebut tidak menyumbat pori-pori kulit. Hindari Sentuhan Berlebihan . Hindari menyentuh wajah Anda terlalu sering, karena dapat memindahkan kotoran, minyak, dan bakteri dari tangan ke wajah yang dapat memperburuk jerawat.

. Hindari menyentuh wajah Anda terlalu sering, karena dapat memindahkan kotoran, minyak, dan bakteri dari tangan ke wajah yang dapat memperburuk jerawat. Hidrasi yang Cukup . Pastikan Anda minum cukup air setiap hari untuk menjaga kulit tetap terhidrasi dengan baik.

. Pastikan Anda minum cukup air setiap hari untuk menjaga kulit tetap terhidrasi dengan baik. Gunakan Produk dengan Bahan Aktif Anti Jerawat. Gunakan produk perawatan kulit yang mengandung bahan aktif seperti asam salisilat, asam glikolat, atau benzoyl peroxide untuk membantu mengurangi produksi minyak dan mengurangi peradangan.

Baca Juga: Bentuk Kista yang Keluar Saat Haid: Kenali Cirinya

Jika Anda memiliki riwayat jerawat kistik atau masalah kulit lainnya, segera konsultasi ke Ciputra Hospital terdekat.

Ciputra Hospital menyediakan beragam layanan kesehatan mulai dari konsultasi dengan dokter umum hingga Medical Check Up (MCU).

Untuk yang ingin memeriksa jadwal dokter di Ciputra Hospital dan membuat janji lebih mudah dan cepat dapat melalui layanan WhatsApp. Mari percayakan kesehatan Anda dan keluarga Anda di Ciputra Hospital!

Telah direview oleh dr Jessica Hueichi

Source:

Diperbarui pada 27 Mei 2024


Dilansir dari dan telah tayang di: https://ciputrahospital.com/jerawat-kistik/