Mahasiswa UNAIR Ciptakan Beras Analog, Solusi Diversifikasi Pangan untuk Penderita Diabetes di Banyuwangi


Diabetes merupakan salah satu masalah utama dan menjadi ancaman serius dalam ranah kesehatan global. Prevalensi diabetes di Indonesia pada rentang usia 20 79 tahun diperkirakan mencapai 19,5 juta orang. Hal ini yang menjadikan Indonesia menempati urutan ke-5 dengan jumlah penderita diabetes terbanyak di dunia. Kabupaten Banyuwangi sendiri menempati urutan ke-6 dengan jumlah penderita diabetes terbanyak di Jawa Timur setelah Surabaya, Malang, Jember, Sidoarjo, dan Pasuruan.

Sedangkan penyebab utama dari penyakit diabetes melitus adalah pola hidup yang tidak sehat. Salah satu bentuk dari hal tersebut adalah pola makan yang tidak sehat, meliputi konsumsi tinggi karbohidrat dan lemak, kebiasaan konsumsi makanan instan dengan kandungan natrium tinggi, serta konsumsi makanan dan minuman manis yang berlebihan. Oleh karena itu, dua mahasiswa Universitas Airlangga jurusan Kesehatan Masyarakat Muhammad Ridwan dan Diza Ulya Nurfaizah memberikan inisiatif solusi berupa "B-GUARDIAN (Beras Analog Umbi Porang dan Limbah Buah Naga)".

Beras analog merupakan produk diversifikasi pangan yang memiliki bentuk dan tekstur mirip dengan beras. Karakteristik dan nilai gizi dari beras analog harus sama baiknya atau lebih baik dari beras pada umumnya. Umbi porang mengandung glukomanan yang dapat menurunkan kadar kolesterol dan trigleserida, memiliki kadar serat tinggi yang baik untuk pencernaan dan memiliki nilai indeks glikemik (IG) yang rendah. ). Buah naga sendiri memiliki komponen bioaktif dan serat pangan yang memiliki efek anti-resistensi insulin. Buah naga juga mengandung antioksidan, flavonoid dan polifenol yang dapat menurunkan kadar glukosa darah dan mencegah risiko penyakit jantung pada penderita diabetes.

Perhatian dua mahasiswa UNAIR ini muncul ketika melihat keadaan di Kabupaten Banyuwangi banyak menjumpai penderita diabetes. Dan potensi buah lokal yang sangat melimpah di Kabupaten Banyuwangi yaitu buah naga. Produk buah naga yang tidak memenuhi standar, mayoritas dikonsumsi oleh petani bahkan dibuang ke sungai hingga menjadi pakan ternak.

Padahal buah naga dapat dijadikan bahan campuran beras analog umbi porang sehigga dapat menyelesaikan masalah diabates melitus di Kabupaten Banyuwangi. Inovasi dari Muhammad Ridwan dan Diza Ulya Nurfaizah ini selaras dan turut mendukung SDg's 2030 point ke-3 yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera, point ke-12 yaitu konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab serta point ke-17 yaitu kemitran untuk mencapai tujuan.

Lihat Ruang Kelas Selengkapnya


Dilansir dari dan telah tayang di: https://www.kompasiana.com/dizaulya3531/666ffc7834777c07c2291f72/mahasiswa-unair-ciptakan-beras-analog-solusi-diversifikasi-pangan-untuk-penderita-diabetes-di-banyuwangi