Kemenkes Sebut Vaksinasi Penting Atasi Kasus DBD yang Meningkat


JawaPos.com Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tengah menggencarkan penanganan penyakit demam berdarah dengue (DBD) melalui vaksin DBD. Hal itu mengingat berbagai langkah pencegahan kasus DBD dirasa belum maksimal.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi mengatakan, berbagai upaya untuk mengatasi DBD sudah dilakukan mulai dari penerapan Gerakan 3M Plus yang berkesinambungan, Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J), serta teknologi nyamuk ber-Wolbachia.

"Namun demikian, kasus dengue yang meningkat sangat signifikan di awal tahun ini menjadi alarm bagi kita semua untuk dapat mencari solusi inovatif yang dapat melengkapi upaya-upaya tersebut," ujarnya kepada wartawan, Kamis (20/6).

"Salah satu yang sedang dipertimbangkan adalah dengan mengenalkan vaksin, khususnya di daerah-daerah dengan intensitas DBD tinggi," sambung Imran.

Senada dengan hal itu, profesor dalam bidang farmakoepidemiologi dari Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Jarir At Thobari, D.Pharm., Ph.D, menjelaskan, penanganan endemik penyakit seperti DBD di Indonesia melalui strategi vaksinasi dapat memberikan dampak signifikan dalam menekan jumlah kasus dan mengurangi beban biaya kesehatan.

"Hasil kajian efektivitas biaya yang kami lakukan baru-baru ini menunjukkan bahwa vaksinasi DBD tidak hanya menghemat biaya dari perspektif pelayanan kesehatan dan masyarakat, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan yang substansial dengan mengurangi jumlah kasus DBD dan rawat inap," tururnya.

Prof Jarir mengemukakan, temuan ini sejalan dengan rekomendasi terbaru dari WHO yang mendukung penggunaan vaksinasi sebagai bagian dari program kesehatan publik.

"Implementasi program vaksinasi DBD di Indonesia diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mengurangi beban ekonomi akibat penyakit ini," tegasnya.

Di sisi lain, Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines Andreas Gutknecht, mengungkapkan bahwa DBD merupakan ancaman yang akan ada terus-menerus, terlepas dari musim penghujan atau bukan.

“Semua orang bisa terkena DBD tanpa memandang usia, di mana mereka tinggal, bahkan gaya hidup. Kami berkomitmen untuk memerangi DBD melalui pencegahan inovatif kami dengan memastikan ketersediaan akses bagi seluruh masyarakat di Indonesia," ucapnya.

Dengan biaya besar yang mesti dikeluarkan untuk penanganan DBD, Andreas mengatakan bahwa pencegahan penyakit ini menjadi lebih penting.

"Untuk itu, kami mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mengambil langkah proaktif dengan menerapkan gerakan 3M Plus secara konsisten dan mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang intervensi inovatif pencegahan salah satunya melalui vaksinasi," pungkasnya.


Dilansir dari dan telah tayang di: https://www.jawapos.com/kesehatan/014778794/kemenkes-sebut-vaksinasi-penting-atasi-kasus-dbd-yang-meningkat