Keluar Darah setelah Berhubungan Intim Apakah Tanda Hamil?


KOMPAS.com Pendarahan ringan atau flek setelah berhubungan seksual umumnya merupakan kondisi yang wajar. Namun, keluar darah setelah berhubungan intim apakah tanda hamil?

Ternyata, keluar darah setelah berhubungan intim bisa jadi merupakan tanda kehamilan karena lebih banyak pembuluh darah yang terbentuk di area serviks.

Namun, pendarahan ringan yang dialami juga bisa disebabkan oleh kondisi lainnya, seperti vagina yang terlalu kering, infeksi vagina, dan kanker.

Untuk lebih jelasnya, ketahui penyebab keluar darah setelah berhubungan intim dan kapan perlu ke dokter berikut ini.

Baca juga: 8 Penyebab Vagina Kering dan Gatal, serta Cara Mengatasinya

Keluar darah setelah berhubungan intim apakah tanda hamil?

Ternyata, keluar darah setelah berhubungan intim bisa jadi merupakan tanda kehamilan.

Dilansir dari WebMD, pendarahan ringan atau flek setelah berhubungan intim adalah kondisi yang wajar dan bukan merupakan masalah kesehatan yang serius.

Pasalnya, serviks lebih mudah mengalami pendarahan saat hamil karena lebih banyak pembuluh darah yang terbentuk di area tersebut.

Meskipun ringan, pendarahan yang dialami bisa berlangsung dalam waktu yang lebih lama, atau sekitar dua hingga tujuh hari.

Selain kehamilan, ada beberapa kondisi yang dapat membuat Anda mengalami pendarahan ringan setelah berhubungan intim.

Disarikan dari WebMD dan Mayo Clinic, terdapat penyebab keluar darah setelah berhubungan intim yang perlu diketahui, yakni:

Gesekan saat berhubungan seksual atau kurangnya pelumas

Pendarahan rahim normal, khususnya ketika akan memasuki atau setelah mengalami masa menstruasi

Infeksi serviks atau vagina

Nyeri organ intim karena herpes atau masalah kesehatan lainnya

Lesi pra-kanker serviks

Erosi serviks atau ektropion, di mana sel lunak yang seharusnya ada di dalam serviks, atau leher rahim, tumbuh di luar serviks

Prolaps organ panggul, di mana organ pelvis, seperti kandung kemih atau rahim, menonjol atau turun melebihi dinding vagina

Kanker serviks, vagina, atau rahim

Gangguan genital atau vulva, seperti Lichen Sclerosus dan Lichen Simplex Chronicus

Vagina yang terlalu kering juga dapat meningkatkan risiko pendarahan ringan setelah melakukan hubungan seksual, seperti karena:

Menyusui

Melahirkan

Konsumsi obat selesma, alergi, dan anti-estrogen

Terapi kanker dan efeknya terhadap rahim

Douching, atau proses membersihkan vagina menggunakan air atau cairan khusus

Sindrom Sjogren

Menopause

Penggunaan alat kontrasepsi yang dapat memengaruhi siklus menstruasi

Trauma karena cedera atau pelecehan seksual

Pendarahan ringan atau flek setelah melakukan hubungan seksual umumnya bukan merupakan masalah medis yang serius.

Meskipun begitu, kondisi ini juga bisa disebabkan oleh masalah kesehatan tertentu yang perlu diatasi secara medis.

Baca juga: 10 Cara Menjaga Kesehatan Vagina dan Vulva

Kapan perlu ke dokter?

Pendarahan ringan yang dialami setelah melakukan hubungan seksual umumnya bukan merupakan masalah medis yang serius.

Namun, Anda tetap diimbau untuk mencari bantuan medis ketika pendarahan yang dialami bertambah parah, tidak kunjung berhenti selama beberapa jam setelah berhubungan seksual, atau kerap dialami.

Anda juga diimbau untuk segera ke dokter jika pendarahan ringan yang dialami dibarengi dengan gejala lainnya, seperti nyeri tidak tertahankan, mual atau muntah, atau rasa terbakar pada area vagina.

Pemeriksaan lebih lanjut akan dilakukan untuk mengetahui keluar darah setelah berhubungan intim apakah tanda hamil, atau merupakan gejala dari masalah kesehatan lainnya yang lebih serius.

Hindari melakukan diagnosis pribadi dan mengonsumsi obat-obatan tertentu yang belum terbukti aman secara medis karena mungkin akan berbahaya untuk kesehatan.

Baca juga: 6 Penyebab Vagina Perih dan Cara Mengatasinya


Dilansir dari dan telah tayang di: https://health.kompas.com/read/24E02210000968/keluar-darah-setelah-berhubungan-intim-apakah-tanda-hamil-