Kasus Gejala DBD Meningkat di Musim Pancaroba


KBRN, Palembang: Kasus gejala DBD mengalami peningkatan di musim pancaroba, salah satunya yang terjadi di Puskesmas Kampus Palembang. Tercatat dari Januari hingga Desember 2023 terdapat ada 12 kasus gejala DBD, namun hingga Mei 2024 ini tercatat sudah ada12 kasus gejala DBD di kelurahan Lorok Pakjo, Palembang.

Meningkatnya kasus gejala DBD ini karena pola pikir masyarakat yang kurang sadar akan bahayanya penyakit DBD dan beranggapan DBD dapat dicegah hanya dengan melakukan fogging.

Pengelolahan program (P2DBD) Puskemas Kampus Palembang, Salma A.M.K.L mengungkapkan penyakit DBD tersebut dapat dicegah dengan perilaku hidup bersih dan sehat dan tidak cukup hanya dengan fogging untuk memberantas sarang nyamuk, tapi juga dengan cara 3M plus.

Ditambahkan Salma 3M Plus yaitu, Menguras tempat penampungan, Menutup tempat penampungan air, Mengubur barang bekas. Plusnya adalah Menanam tanaman pengusir nyamuk, mendaur ulang barang bekas, melakukan gotong royong membersihkan selokan, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk.

“Sekarang ini kita harus mengubah pola pikir masyarakat dan meningkatkan kesadaran akan bahayanya penyakit DBD”, ujar Salma, Jumat (14/6/2024).

Dimoment peringatan hari demam berdarah se-ASEAN yang diperingati setiap 15 Juni, ini dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya mencegah deman berdarah dan sebagai bentuk kotmitmen nasional dan antar angota negara-negara ASEAN dalam mengendalikan kasus demam berdarah dan mengurangi angka kematian akibat DBD.

Kata Kunci:


Dilansir dari dan telah tayang di: https://www.rri.co.id/palembang/kesehatan/758260/kasus-gejala-dbd-meningkat-di-musim-pancaroba