Kasus DBD Serang Empat Kelurahan di Kota Mojokerto, Jangkiti Anak hingga Orang Dewasa


KOTA, Jawa Pos Radar Mojokerto – Kasus demam berdarah dengue (DBD) menyerang empat kelurahan di Kota Mojokerto. Tak hanya menyasar usia anak, penyakit yang disebabkan akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti ini juga menjangkiti orang dewasa. Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Kota Mojokerto dr Farida Mariana mengungkapkan, total terdapat empat kasus DBD yang ditemukan dalam kurun waktu Januari-Februari ini. Masing-masing tersebar di Kelurahan Prajurit Kulon, Wates, Blooto, dan Pulorejo. ’’Di kota sudah ada empat kasus DBD, dan persebarannya masih acak di empat kelurahan,’’ terangnya. Farida mengatakan, seluruhnya telah mendapatkan perawatan di rumah sakit (RS). Warga yang terjangkit DBD juga dari berasal dari usia yang bervariatif. Mulai dari anak umur 12 tahun, remaja 17 tahun, hingga orang dewasa usia 30 dan 43 tahun. ’’Alhamdulillah semua sudah tertangani, mudah-mudahan di Kota Mojokerto tidak sampai ada kematian akibat DBD,’’ tandasnya. Karena itu, sebut Farida, Dinkes PPKB melakukan rapat koordinasi dengan 6 RS se-Kota Mojokerto untuk meningkatkan penanganan bagi pasien yang terdiagnosis gejala DBD. Di sisi lain, pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk melakukan antisipasi dengan segera memeriksakan diri jika mengalami gejala demam. ’’Jangan sampai terlambat ke fasyankes agar dampaknya tidak fatal,’’ jelasnya. Terlebih, kasus demam dengue (DD) di Kota Mojokerto saat ini juga menunjukkan angka peningkatan. Dalam dua bulan terakhir, penyakit yang juga disebabkan akibat virus dengue ini sudah mencapai 48 kasus. Jumlah tersebut meningkat hampir dua kali lipat dalam periode yang sama dibanding tahun 2023 dengan 25 kasus. Dan, persebarannya juga lebih merata di 10 kelurahan di Kota Mojokerto. ’’Kalau demam dengue paling banyak di Kelurahan Wates,’’ ulasnya. Berbeda dengan DBD, Farida menyebut jika DD hanya menyebabkan gejala yang relatif ringan. Sedangkan DBD memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi karena mengakibatkan gejala yang lebih berat. Bahkan, jika terlambat mendapat penanganan bisa meningkat ke kondisi dengue shock syndrome (DSS). ’’Makanya kalau gejala demam segera periksa ke puskesmas. Apalagi kalau panasnya tidak turun, segera kembali untuk cek darah,’’ imbaunya.

Dilansir dari dan telah tayang di: https://radarmojokerto.jawapos.com/kesehatan/824422222/kasus-dbd-serang-empat-kelurahan-di-kota-mojokerto-jangkiti-anak-hingga-orang-dewasa