PROBOLINGGO, Radar Bromo – Tidak hanya di Kabupaten Probolinggo. Di Kota Probolinggo, penyebaran kasus DBD juga meningkat.
Sejak awal Januari hingga pekan pertama Juni, tercatat ada 353 kasus DBD yang mengakibatkan 6 penderita meninggal.
Jumlah kasus DBD yang terjadi ini bahkan yang tertinggi sejak 10 tahun terakhir di Kota Probolinggo.
Baca Juga: Pancaroba, Penderita Demam Berdarah di Kota Probolinggo Makin Banyak
Karena kondisi ini, puluhan bidan dikumpulkan di aula Kantor Dinkes-P2KB Kota Probolinggo.
Mereka diminta ikut serta memberikan edukasi pada masyarakat tentang bahayanya penyakit DBD.
Termasuk mencegah terjadinya DBD yang mengakibatkan kematian, karena terlambat penanganan.
Salah satu caranya, jika ada anak yang panas, diminta untuk segera dirujuk ke puskesmas atau rumah sakit.
Baca Juga: Demam Berdarah di Kab Probolinggo Bertambah, Sudah 993 Kasus dengan 12 Nyawa Meninggal
”Sampai akhir Mei ditemukan 341 kasus DBD di Kota Probolinggo, dengan jumlah penderita meninggal ada 6 kasus. Sebanyak 341 kasus DBD itu, menjadi angka tertinggi dalam kurun waktu 10 tahun terakhir,” terang Kepala Dinkes-P2KB Kota Probolinggo, Nurul Hasanah Hidayati melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Asri Wahyuningsih.
Asri menambahkan, DBD ditularkan di lingkungan yang kurang baik dalam menjaga kebersihan.
Tidak harus saat musim hujan. Sering kali virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes Aegepty berasal dari selokan yang tidak mengalir baik.
“Atau bisa juga jentik nyamuk bersarang di bak mandi yang tidak dikuras berminggu-minggu. Karena itu perilaku menjaga hidup bersih dan sehat itu penting," ungkapnya. (ar/mas/hn)
Dilansir dari dan telah tayang di: https://radarbromo.jawapos.com/probolinggo/1004755566/kasus-dbd-meningkat-di-kota-probolinggo-jadi-yang-tertinggi-dalam-10-tahun-terakhir-6-orang-meninggal