KBRN, Tangerang: Penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kota Tangerang Selatan kian mewabah, dan kasusnya meningkat hingga 130 persen. Jumlah tersebut merupakan hasil perbandingan periode yang sama pada 2023 lalu.
"Data terbaru menyebutkan bahwa peningkatan kasus DBD melebihi 130 persen dari periode tahun lalu. Di man pada 2023 lalu, jumlah DBD mencapai 420 kasus," kata Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, Selasa (2/7/2024).
Sementara untuk tahun ini, tercatat sampai dengan Juni 2024, jumlah kasus DBD telah mencapai lebih dari 600 kasus. "Naik kasus DBD kita. Makanya ini jadi keprihatinan kita," ucapnya.
Wali Kota menjelaskan, pihaknya masih menunggu hasil sosialisasi pengembangan nyamuk Wolbachia di wilayah Tangerang selatan. Nyamuk yang mengandung bakteri alami itu disebut-sebut mampu menekan penyebaran nyamul Aedes aegipty penyebab DBD.
"Saya belum mendapafkan update lagi. Kemarin di Latinos (nama perumahan di Tangsel, red) sudah diadakan sosialisasi pengembangan nyamuk Wolbachia. Nah, ini lagi saya tunggu lagi seperti apa," ucap Benyamin.
Sambil menunggu hasil tersebut, lanjut dia, kunci mengantisipasi penyebaran DBD adalah pada peran Juru pemantau jentik (Jumantik) di tiap rumah. Meskipun upaya lain tetap dapat dilakukan seperti fogging, penaburan bubuk abate, dan semacamnya.
Kata Kunci:
Dilansir dari dan telah tayang di: https://rri.co.id/daerah/798559/kasus-dbd-di-tangsel-melonjak-hingga-130-persen