Jumlah Kasus DBD di Jabar Meningkat, Bey Ingatkan Masyarakat untuk Terapkan Pola 3M
KORAN GALA Penjabat (Pj.) Gubernur Provinsi Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin mengimbau kepada seluruh masyarakat di Jabar untuk selalu menerapkan pola 3M (menguras, menutup, dan merecycle) selama musim penghujan berlangsung. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
"DBD sampai hari ini (kurang lebih) ada lima ribuaan kasus dan 41 kasus meninggal dunia. Tentunya kita akan terus ingatkan kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan," kata Bey saat diwawancara di Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat, Jumat (1/3/2024).
Sedangkan untuk mengantisipasi lonjakan yang lebih tinggi, Bey juga meminta kepada seluruh rumah sakit di Jawa Barat untuk tetap siap siaga dengan lebih mengedepankan pola edukasi bersama Dinas Kesehatan..
"Kami minta kepada seluruh rumah sakit untuk siap siaga, mengantisipasi (secara) preventif agar masyarakat terus diedukasi oleh Dinas Kesehatan maupun Puskesmas tapi juga untuk layanan kesehatan siap siaga,"katanya.
Baca Juga: Bey Machmudin Klaim Harga Beras Premium Sudah Turun
Berdasarkan data laporan yang disampaikan Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar, sampai periode Februari 2024 kasus DBD di Jabar sudah mencapai sebanyak 5.552 kasus dengan jumlah kematian sebanyak 41 kasus. Dinkes sendiri memprediksi jumlah kasus DBD ini akan terus meningkat selama periode musim hujan berlangsung tepatnya pada bulan Januari, Februari, hingga Maret 2024.
"Memang pada bulan Januari, Februari, hingga Maret itu, kasus DBD akan terus meningkat seperti di tahun ini saja (2024), kasus DBD yang dilaporkan sudah mencapai 5.552 kasus hingga bulan Februari ini," ungkap Kadinkes Jabar, Vini Adiani Dewi baru-baru ini.
Disinggung soal faktor penyebab terjadinya peningkatan jumlah DBD di tahun ini. Vini mengatakan salah satunya disebabkan oleh lingkungan.
Sehingga ia mengimbau kepada seluruh masyarajat di Jabar untuk senantiasa menerapkan pola 3M selama musim hujan berlangsung.
Baca Juga: Asal Usul Kata Julid, Ciri dan Cara Menghindarinya
"Ini adalah penyakit yang bersifat tahunan, jadi sepanjang tahun kasus DBD ini pasti ada, tapi sebetulnya penyakit ini disebabkan oleh faktor lingkungan. Jadi ketika masyarakat dalam hal ini itu tidak rajin dalam melaksanakan 3M atau lain sebagainya, itu otomatis perindukan nyamuk (Aedes Aegepty) akan meningkat, nah inilah yang menyebabkan terjadinya peningkatan kasus DBD," ucapnya
Soal penyebaran kasus, Vini mengungkapkan mayoritas banyak terjadi di wilayan Kabupayen Bandung Barat (KBB) dengan total mencapai sebanyak 626 kasus dengan jumlah kematian sebanyak 5 orang, mengikuti Kabupaten Subang, Kabupaten Bandung dan Purwakarta..
"Jumlah kasus terbanyak kalau berdasarkan data itu di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Kabupaten Subang, Kabupaten Bandung, Kabupaten Purwakarta, Sumedang, Kota Bandung, dan Kota Bogor. Nah yang paling banyak di KBB," ungkapnya.
"Jadi dalam hal ini memang peran serta masyarakat itu sangat dibutuhkan karena melalui peran masyarakat, itu bisa membantu mengantispasi terjadinya penyebaran DBD," tandasnya.***
Dilansir dari dan telah tayang di: https://www.koran-gala.id/news/58712027780/jumlah-kasus-dbd-di-jabar-meningkat-bey-ingatkan-masyarakat-untuk-terapkan-pola-3m