Jangan Tambah Garam Saat Memasak, Ini Penjelasannya


KBRN Bandarlampung.

Garam adalah salah satu bumbu dapur yang tak tergantikan. Kandungan utama dalam garam adalah natrium klorida, dengan tambahan yodium yang sangat penting untuk kesehatan tubuh. Namun, waktu penambahan garam dalam proses memasak bisa mempengaruhi kandungan yodium di dalamnya.

Dua konten kreator, Vincent, mahasiswa Teknik Pangan ITB, dan Lianny, mahasiswa Gizi UI, membagikan informasi penting mengenai alasan mengapa sebaiknya tidak menambah garam saat memasak melalui akun Instagram mereka @vincent.lianny pada Rabu (3/7/2024).

Garam mengandung yodium, mineral penting yang diperlukan tubuh untuk memproduksi hormon tiroid. Hormon-hormon ini memainkan peran vital dalam mengatur metabolisme, pertumbuhan, dan perkembangan tubuh. Kekurangan yodium dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk gondokan, yang ditandai dengan pembengkakan kelenjar tiroid di leher.

Vincent dan Lianny menjelaskan bahwa menambah garam pada tahap memasak yang salah bisa merusak kandungan yodium di dalamnya. Yodium adalah elemen yang sangat sensitif terhadap panas. Ketika garam ditambahkan pada awal atau selama proses memasak, yodium yang terkandung di dalamnya dapat rusak akibat suhu tinggi.

Untuk menjaga kandungan yodium tetap utuh dan bermanfaat bagi tubuh, Vincent dan Lianny merekomendasikan menambahkan garam setelah makanan selesai dimasak. Dengan cara ini, yodium tidak terpapar suhu tinggi yang dapat merusaknya, sehingga tubuh mendapatkan asupan yodium yang cukup dari makanan yang dikonsumsi.

Kata Kunci:


Dilansir dari dan telah tayang di: https://www.rri.co.id/bandar-lampung/kesehatan/800930/jangan-tambah-garam-saat-memasak-ini-penjelasannya