KRAKSAAN, Radar Bromo – Kegiatan imunisasi yang dilakukan di Kabupaten Probolinggo, terus dievaluasi. Hasilnya, pada triwulan pertama masih belum sesuai target.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Probolinggo dr. Nina Kartika mengatakan, program imunisasi merupakan salah satu upaya intervensi kesehatan masyarakat yang efisien. Sebab, dinilai sangat cost effective dalam mencegah timbulnya penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).
Pelaksanaan Sub-PIN Polio 2024 di Kabupaten Probolinggo, dilaksanakan sejak 15 Januari dan berakhir pada 14 Maret 2024, dinilai sangat baik. Kolaborasi dan sinergi mampu menggerakkan partisipasi masyarakat dengan cakupan imunisasi di atas target nasional, 95 persen.
Imunisasi rutin merupakan program esensial Kementerian Kesehatan. Target imunisasi 2023 dan 2024 naik menjadi 95 persen. Pada 2022 targetnya hanya 93 persen.
Baca Juga: 32 Petahana DPRD Kabupaten Probolinggo Dipastikan Tumbang, Hanya 18 Yang Bertahan
Capaian imunisasi 2022, memenuhi target. IDL 93,17 persen dan imunisasi baduta lanjutan DPT4 95,17 persen dan MR2 94,93 persen. Namun, pada 2023 tidak memenuhi target. Hanya IDL 93,09 persen dan imunisasi baduta lanjutan DPT4 93,36 persen, MR2 92,66 persen dan PCV3 yang merupakan antigen baru 56,58 persen.
“Triwulan pertama adalah 25 persen. Namun, capaian Kabupaten Probolinggo, masih di bawah target. Berada pada angka 20,4 persen,” katanya.
Tidak tercapainya target imunisasi juga menimbulkan berbagai kekhawatiran. Tidak terbentuk herd immunity, sehingga kasus PD3I yaitu difteri, campak, pertusis masih bermunculan di Kabupaten Probolinggo.
Menyikapi itu, Nina berharap tenaga kesehatan melakukan pencatatan kohort dengan baik. Serta, segera mengejar imunisasi yang belum lengkap.
Baca Juga: Pelebaran Jalur Pantura di Dringu Fokus di Sisi Sebelah Utara
Dilansir dari dan telah tayang di: https://radarbromo.jawapos.com/kraksaan/1004618216/imunisasi-triwulan-pertama-di-kabupaten-probolinggo-belum-sesuai-target