Hong Kong Temukan Kasus Pertama Virus B, Epidemiolog Ungkap Bisa Sefatal Ini


Hong Kong baru-baru ini melaporkan temuan kasus infeksi virus B atau virus herpes simiae pertama pada seorang pasien berusia 37 tahun. Pasien pada saat ini berada dalam kondisi kritis di Rumah Sakit Yan Chai setelah mengalami kontak dan terluka akibat serangan monyet liar.

Pakar epidemiologi Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menuturkan virus B sebenarnya bukanlah virus baru. Virus ini pertama kali ditemukan pada tahun 1932 dan memang ditemukan dari hewan kera, sejenis monyet liar.

"Kemudian kalau bicara cara penularannya itu dari cairan yang ada dari saliva dia atau air liur. Kemudian juga bisa karena menyentuh mata, hidung, dicakar bisa juga seperti itu. Jadi ini bukan seperti dari droplet gitu ya seperti COVID itu nggak," ucap Dicky ketika dihubungi detikcom, Sabtu (6/4/2024).

Dicky mengatakan sebenarnya kasus infeksi virus B pada manusia masih sangat sedikit. Namun, infeksi virus B ini menurutnya bisa sangat berakibat fatal dan mematikan.

Ia berkata tingkat kematian akibat infeksi virus B cenderung sangat tinggi lantaran deteksi yang masih kurang baik. Padahal pasien yang mengalami infeksi virus B memerlukan tindakan yang cepat dari tenaga medis.

"Kalau ada 10 orang terinfeksi, setidaknya 8 orang meninggal. Case fatality rate-nya saat ini di data 80 persenan. Mau itu dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) atau Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Artinya ini kasus-kasus yang banyak terjadi karena tidak terdeteksi," jelas Dicky.

"Kemampuan deteksi mengenali penyebab yang terlambat, padahal dalam kasus seperti ini tindakan penanganan sangat perlu cepat. Umumnya karena keterlambatan sehingga si virus menyerang otak dan berakibat fatal," tambahnya.

Infeksi virus B pada manusia memiliki gejala yang mirip dengan flu. Gejalanya meliputi demam tinggi, nyeri badan, hingga menggigil. Walaupun mematikan, ia berkata potensi penyakit ini untuk menyebar hingga Indonesia atau bahkan menjadi pandemi sangatlah kecil karena temuan kasus penularan antar manusia sangat langka.

Warga Hong Kong Lebih Pilih Punya Kucing Dibanding Bayi


Dilansir dari dan telah tayang di: https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-7282125/hong-kong-temukan-kasus-pertama-virus-b-epidemiolog-ungkap-bisa-sefatal-ini