JawaPos.com Beredar di media sosial narasi yang mengeklaim adanya cara untuk mendetoksifikasi vaksin Covid-19 yang telah masuk ke dalam tubuh manusia. Unggahan ini muncul menyusul kekhawatiran terhadap efek samping vaksin Covid-19 yang belakangan ramai diperbincangkan.
Baca Juga: Khofifah Bersyukur Jatim Jadi Destinadi Wisata Domestik Terpopuler Versi BPS
Menanggapi hal itu, Ketua Komisi Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas PP KIPI) dr. Hinky Hindra Irawan Satari menyatakan tidak ada istilah medis " detoksifikasi vaksin Covid-19"atau detoksifikasi pada jenis vaksin lainnya.
Vaksin yang disuntikkan bertujuan membentuk kekebalan tubuh atau menghasilkan antibodi. Sementara itu, detoksifikasi mengacu pada upaya membersihkan, menetralkan, atau mengeluarkan zat racun atau toksin dari dalam tubuh.
“Vaksin yang diberikan itu kan antigen (mikroorganisme). Artinya, komponen virus yang diinaktivasi atau dilemahkan. Jadi, yang akan terbentuk adalah antibodi. Kalau detoksifikasi ini soal toksin, racun,” ujarnya kepada wartawan, Minggu (9/7).
“Jadi, (divaksinasi) tidak ada racun dan antibodi, tidak bisa dinetralisir. Bukan dinetralisir, ya, tapi kalau ada virus masuk, benda asing atau patogen masuk, dia akan menetralisir. Oleh karena itu, tidak ada istilah detoksifikasi pada vaksin," sambungnya.
Klaim lain yang beredar menyebutkan bahwa mandi dengan soda kue, garam Epsom atau garam Inggris, dan boraks dapat mendetoksifikasi vaksin. Selain itu, cuci darah yang dilakukan berulang kali juga diklaim sebagai cara untuk mendetoksifikasi vaksin. Hal itu pun dibantah dr. Hinky.
“Soda kue untuk menetralisir asam, sedangkan (bahan pembersih) boraks dapat bersifat karsinogenik yang dapat menimbulkan kanker. Jadi, bukannya menyelesaikan masalah, justru akan menambah masalah kesehatan,” jelasnya.
“Cuci darah itu menetralisir toksin-toksin, sedangkan vaksin disuntikkan akan membentuk antibodi, bukan toksin. Maka, yang namanya cuci darah bukan buat mengeluarkan antibodi, melainkan mengeluarkan zat racun. Kalau sifatnya bukan racun, ya, tidak akan keluar, karena bermanfaat bagi tubuh," urainya. (*)
Dilansir dari dan telah tayang di: https://www.jawapos.com/ternyata-hoax/014741171/hoaks-detoksifikasi-vaksin-covid-19-begini-penjelasannya