Gandeng Novo Nordisk, Bio Farma Bakal Produksi Insulin di RI


JAKARTA, KOMPAS.com Sebagai upaya mendorong kemandirian dalam hal obat obatan, holding BUMN farmasi Bio Farma menggandeng Novo Nordisk Indonesia untuk mengembangkan insulin.

Direktur Utama Bio Farma Shadiq Akasya mengatakan, penandatanganan nota kesepahaman (MoU) tersebut dilakukan untuk mendukung proses produksi obat diabetes di Indonesia.

“Dengan bergabungnya dua perusahaan, kami berharap bisa mendukung pemerintah Indonesia dalam menyediakan obat-obatan diabetes yang penting,” kata Shadiq dalam siaran pers, Rabu (10/7/2024).

Baca juga: Bio Farma Minta PMN Berupa Aset Eks Laboratorium Flu Burung Rp 68 Miliar

Shadiq mengatakan, kolaborasi ini juga diharapkan mampu meningkatkan kapabilitas Bio Farma sebagai holding BUMN Farmasi di RI. Dia bilang, kerja sama ini ditargetkan dapat memperkuat kapasitas sistem kesehatan di Indonesia dalam mengatasi tantangan global.

“Dalam mencapai tujuan tersebut, diperlukan komitmen bersama, khususnya dari pemerintah, untuk mendukung produksi produk dalam negeri yang inovatif,” ujarnya.

“kemitraan ini bertujuan untuk secara signifikan meningkatkan akses terhadap pengobatan diabetes yang berkualitas dan terjangkau, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan penyakit diabetes kronis,” tambah dia.

Baca juga: Erick Thohir Tunjuk Shadiq Akasya Jadi Dirut Bio Farma

Berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), saat ini, diperkirakan 19,5 juta orang hidup dengan diabetes, dan jumlah ini diperkirakan akan meningkat menjadi 28,6 juta pada 2045. Kondisi kronis ini termasuk dalam tiga besar penyebab kematian di Indonesia, dan menunjukkan betapa pentingnya penanganan diabetes yang efektif.

“Diabetes adalah ibu dari segala penyakit. Diabetes yang tidak terkontrol akan menimbulkan komplikasi. Saat ini, kita lemah dalam skrining, dan kita perlu mereformasi sistem layanan kesehatan,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

“Jika kita bisa mengidentifikasi dan mengobati diabetes sejak dini, maka biaya perawatan akan lebih murah dan dapat meningkatkan kualitas hidup mereka yang hidup dengan diabetes,” tambah dia.

Baca juga: Cukupkah Cukai Minuman Berpemanis Mengatasi Diabetes dan Obesitas?

Laporan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) tahun 2020 mengungkapkan bahwa hanya 2 juta orang yang didiagnosis dan dirawat di bawah sistem layanan kesehatan nasional (Jaminan Kesehatan Nasional, JKN).

Sementara itu, berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, diperkirakan 80,6 persen orang dengan diabetes di Indonesia yang telah terdiagnosa dan mendapatkan perawatan, memiliki diabetes yang tidak terkontrol.

Vice President dan General Manager, Novo Nordisk Indonesia Sreerekha Sreenivasan mengatakan, kerja sama ini memberikan transfer knowledge dalam hal perawatan diabetes dan produksi insulin. Sementara itu, Bio Farma menghadirkan kemampuan manufaktur lokalnya.

“Kerja sama ini menegaskan potensi kolaborasi yang saling menguntungkan bagi perusahaan multinasional dan domestik, lewat penggabungan ini, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi hampir satu juta orang dengan diabetes dalam dekade mendatang,” tegas Sreerekha.


Dilansir dari dan telah tayang di: https://money.kompas.com/read/2024/07/10/120627726/gandeng-novo-nordisk-bio-farma-bakal-produksi-insulin-di-ri