Flu Singapura: Waspadai Agar Terhindar Tapi Jangan Panik


KBRN,Surakarta : Munculnya penyakit flu yang menyerang anak-anak saat ini mengarah pada Flu Singapura, yakni penyakit infeksi virus yang menyebabkan timbulnya sariawan di mulut dan luka lepuh di kulit. Dalam istilah medis, kondisi ini disebut sebagai penyakit tangan, kaki, dan mulut (hand, foot, and mouth disease).yang mudah menular.

Sebagian kecil kasus dapat menimbulkan komplikasi, manakala jika menyerang di mulut yang tentunya akan membuat anak tidak nafsu makan, kurang minum dan ini yang harus menjadi kewaspadaan orang tua. Sejauh ini di Kota Surakarta, kasus HFMD belum mengkhawatirkan, meski termasuk penyakit yang di waspadai dan terpantau mingguan yang terinput dari faskes ke Dinas Kesehatan Surakarta.

Demikian disampaikan Kepala Bidang Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Surakarta, dr Tenny Setyoharini,M.Kes, dalam siaran Dialog Pagi Pro1 RRI Surakarta, Senin (15/7/2024) yang dipandu Presenter Aditya Wardana.

“Biasanya dengan gejala penyerta seperti munculnya bintik kemerahan yang terdapat di kulit tangan,kaki dan bahkan mulut dan manisfestasi klinis inilah yang bisa dikatakan tegaknya HFMD,” ungkap dr Tenny.

Pada kesempatan itu ada pertanyaaan dari pendengar Pro1 RRI Surakarta menganai bagaimana agar bisa terhindar dari HFMD untuk anak anak. Menjawab hal itu, dr Tenny menjelaskan, sebagai antisipasi harus selalu menjaga kebersihan seperti sering cuci tangan setelah berkegiatan, dan tidak berbagi alat makan dan minum serat kontak erat dengan seseorang yang bergejala HFMD.

"Menutup mulut ketika batuk atau bersin dengan cara menyilangkan siku merupakan cara pencegahaan yang paling baik,dan yang terpenting rajin olahraga dan makan makanan sehat serta bergizi," jelas dr Tenny.

Sementara itu dr Aisyah Aditya S.Pa dari Rumah Sakit UNS mengatakan kasus Flu Singapura yang ditangani RS UNS, yakni pasien harus dirawat inap,yang mana biasanya juga terdapat dengan penyakit penyerta yang lain. Tetapi memang tidak lama, karena dalam rentang waktu 2 hingga 10 hari akan sembuh sendiri.

Disebutkan pula, bahwa Flu singapura bukan Influenza, karena Flu Singapura ini menyerang rongga mulut telapak kaki tangan dan area kemaluan.

”Kenapa bisa di sebut Flu Singapura,bermula di tahun 1957 terdapat kasus di Toronto Canada,dan kenanyakan warga Singapura terkena penyakit tersebut tapi penyakit ini tidak ada kaitannya dengan penyakit flu,” jelas dr Aisyah.

Sebagai pengobatan pada pasien Flu Singapura, diperlukan obat paracematol untuk mengatasi panas, sedangkan untuk bintil bintil merah yang berubah kering juga akan menimbulkan rasa tidak nyaman, maka perlu diberikan lotion pelembah untuk mengurangi rasa tidak nyaman.

”Dengan penggunaan imunisasi dasar dan tambahan atas petunjuk dokter menjadi efektif untuk pencegahaan dari adanya berbagai masalah kesehatan pada anak”, pungkas dr Aisyah,menutup perbincangannya dengan RRI.

(Aditya Wardana)

Kata Kunci:


Dilansir dari dan telah tayang di: https://www.rri.co.id/kesehatan/827173/flu-singapura-waspadai-agar-terhindar-tapi-jangan-panik