TRIBUNHEALTH.COM Asma merupakan salah satu gangguan pernapasan yang paling umum terjadi di seluruh dunia, memengaruhi orang dari segala usia, namun seringkali dimulai pada masa anak-anak.
Penyakit ini secara kronis mempengaruhi saluran udara dalam paru-paru dan penyebab pastinya belum sepenuhnya dipahami oleh para ahli medis.
Faktor genetik dan lingkungan dipercaya berperan dalam perkembangan penyakit ini.
Studi menyebutkan bahwa riwayat keluarga dengan asma atau penyakit pernapasan lainnya dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan asma.
Selain itu, paparan terhadap berbagai alergen seperti debu, tungau, bulu binatang, serbuk sari, asap rokok, polusi udara, serta infeksi saluran pernapasan juga dapat menjadi pemicu serangan asma.
Baca juga: Kabar Gembira! Menteri Keuangan Pastikan THR PNS, TNI-Polri 2024 Cair 100 Persen
Faktor stres juga dianggap sebagai pemicu potensial bagi beberapa individu yang rentan.
Gejala yang umum terkait dengan asma meliputi kesulitan bernapas, terutama saat aktivitas fisik atau pada malam hari, batuk terutama pada malam hari atau dini hari, mengi atau bunyi bersiul saat bernapas, serta rasa tertekan atau nyeri di dada.
ilustrasi seseorang yang mengalami asma (health.kompas.com)
Penderita asma sering mengalami serangan yang datang tiba-tiba, yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari mereka.
Namun, sebagian besar penderita asma juga mengalami periode relatif bebas gejala di antara serangan-serangan tersebut.
Diagnosis asma biasanya dilakukan oleh dokter dengan menggabungkan informasi dari gejala yang dialami pasien, riwayat keluarga, serta hasil pemeriksaan fisik.
Dilansir dari dan telah tayang di: https://health.tribunnews.com/2024/03/20/dr-zaidul-akbar-ungkap-ramuan-herbal-paling-gampang-untuk-penderita-asma-jahe-lengkuas-dan-serai