DNA Kerangka Manusia Ungkap Sejarah Malaria, Seperti Apa?


KOMPAS.com Malaria sering dianggap sebagai penyakit tropis, namun data yang tersembunyi dalam sejarah sisa-sisa manusia telah memberikan petunjuk baru tentang perjalanan parasit ini ke seluruh dunia.

DNA kuno yang ditemukan dari kerangka manusia mulai mengungkap sejarah bagaimana malaria menyebar ke seluruh dunia, salah satunya benua Amerika.

Baca juga: Analisis DNA Ungkap Hal Mengejutkan dari Pengorbanan Anak di Kerajaan Maya

Mengutip Live Science, Kamis (13/6/2024) malaria sangat misterius karena infeksi parasit ini menyebabkan gejala-gejala yang umum pada berbagai penyakit dan ketika penyakit itu mematikan, malaria tidak meninggalkan bekas fisik pada tulang manusia yang dapat ditemukan oleh para arkeolog.

Namun, selama dekade terakhir kemajuan dalam pengambilan sampel DNA purba telah memungkinkan para ilmuwan mengambil DNA patogen dari kerangka manusia yang berusia ribuan tahun.

Teknik tersebut memungkinkan para peneliti untuk menyelidiki epidemiologi dua parasit penyebab malaria: Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax.

Untuk mempelajari bagaimana parasit ini menyebar ke seluruh dunia, para peneliti memeriksa DNA dari sisa-sisa 36 orang yang berusia 5.500 tahun dan berasal dari lima benua.

Dengan membandingkan genom parasit Plasmodium yang menginfeksi individu-individu ini, para peneliti menelusuri kapan dan bagaimana malaria menyebar dari satu daerah ke daerah lain.

"Dari perspektif biologi evolusi, malaria adalah salah satu patogen yang paling menarik untuk dicermati karena dampaknya yang besar terhadap genom manusia,” kata penulis utama studi Megan Michel.

“Menggunakan DNA purba memungkinkan kita untuk kembali ke masa lalu dan melihat sekilas seperti apa genom patogen ini di masa lalu dan bagaimana mereka berevolusi bersama inang manusianya,” kata Michel.

Baca juga: Apa Itu DNA Neanderthal yang Dapat Mempengaruhi Depresi?

Data ini dapat membantu para ilmuwan tidak hanya mengungkap sejarah malaria tetapi juga menangani penyakit tersebut dengan lebih baik saat ini.

“Kita dapat menggunakan data ini untuk memahami tidak hanya patologinya tetapi juga jalur evolusi malaria dan bahkan mungkin cara baru untuk mengalahkannya,” kata Keren Landsman, peneliti kesehatan masyarakat di Universitas Augsburg yang tidak terlibat dalam penelitian ini.

Bagaimanapun, malaria adalah salah satu pembunuh terbesar di zaman. Penyakit itu membunuh lebih dari 600.000 orang di seluruh dunia setiap tahunnya.

Malaria di Amerika

Salah satu pertanyaan yang dieksplorasi para peneliti adalah bagaimana malaria pertama kali sampai ke Amerika.

Untuk mendapatkan jawabannya, mereka beralih ke seseorang yang tinggal di dataran tinggi Andes Peru, di sebuah situs bernama Laguna de los Cóndores, sekitar 500 tahun yang lalu.

Kesamaan antara strain P. vivax yang menginfeksi individu tersebut dan strain lain yang lazim di Eropa pada saat itu menunjukkan bahwa penjajah Eropa membawa malaria ke Dunia Baru.

Baca juga: Bagaimana Siklus Hidup Nyamuk Anopheles Penyebab Malaria?


Dilansir dari dan telah tayang di: https://www.kompas.com/sains/read/2024/06/18/200000223/dna-kerangka-manusia-ungkap-sejarah-malaria-seperti-apa-