SEMARAPURA, Radar Bali.id- Pasien demam berdarah (DB) yang dirawat di RSUD Klungkung cenderung mengalami peningkatan sejak awal tahun 2024. Bahkan pada Februari 2024 lalu, satu pasien DB meninggal dunia dalam perawatan di RSUD Klungkung.
Wakil Direktur Bidang Pelayanan, Ida Ayu Megawati, Kamis (4/4/2024) mengatakan ada sebanyak 15 pasien DB yang tengah dirawat di RSUD Klungkung per kemarin pagi.
Diungkapkan, pasien DB yang dirawat di RSUD Klungkung cenderung mengalami peningkatan sejak awal tahun 2024. Bahkan satu pasien DB dinyatakan meninggal dunia dalam perawatan di RSUD Klungkung. “DB ini kan sangat dipengaruhi oleh lingkungan (kebersihan lingkungan, Red),” terangnya.
Baca Juga: Lonjakan Kasus DBD Januari Sampai Maret di Tabanan Masih Berlangsung, Ini Datanya
Agar warga yang menderita DB segera dapat tertangani dengan tepat, dikatakannya pihak RSUD Klungkung meningkatkan kewaspadaan di IGD.
Sebab beberapa kasus DB diketahui dalam penanganan di IGD. “Karena memang beberapa kasus datangnya lewat IGD. Yang sering panas bolak-balik.
Di awal saat cek laboratorium hasilnya masih bagus, tapi sering akhirnya datang kembali hasil labnya sudah mulai ada kecurigaan DB sehingga kami segera rawat inap,” katanya.
Lebih lanjut dia mengimbau kepada masyarakat untuk hidup bersih dan sehat. Bila mengalami demam, agar menjaga asupan gizi serta mewaspadai tanda-tanda pendarahan.
Di mana tanda-tanda pendarahan akibat menderita DB tidak hanya berupa bintik-bintik merah, tetapi bisa juga ditandai dengan mimisan dan gusi berdarah saat menggosok gigi.
“Jadi itu sudah suatu tanda pendarahan dan harus segera mendapat penanganan di rumah sakit,” tandasnya. [*]
Dilansir dari dan telah tayang di: https://radarbali.jawapos.com/klungkung/704518868/di-klungkung-kasus-db-meningkat-waspadai-tanda-tanda-pendarahan-saat-demam