Demam Berdarah di Kab Probolinggo Bertambah, Sudah 993 Kasus dengan 12 Nyawa Meninggal


KRAKSAAN, Radar Bromo Angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Probolinggo kembali meningkatkan. Angkanya mencapai 993 kasus.

Begitupun dengan pasien meninggalnya. Di awal Maret lalu, jumlah penderita yang meninggal tercatat 7 orang. Saat memasuki akhir Maret, angkanya meningkat menjadi 12 pasien meninggal.

Data tersebut merupakan data pasien dari masyarakat di 330 desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Probolinggo. Hingga saat ini data masih terus di update.

Baca Juga: Selama 2024 Kasus DBD di Kab Probolinggo Naik, Bahkan yang Tertinggi di Jawa Timur, Ini yang Dilakukan Dinkes

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Kabupaten Probolinggo, Nina Kartika mengatakan, Angka DBD di Kabupaten Probolinggo pada Februari mencapai 600 kasus.

Sisa jumlah kasus lainnya ada pada Januari dan Maret berjalan. “Selama tiga bulan ini, ada 933 Kasus dengan 12 pasien meninggal dunia,” ujarnya.

Ia menyebutkan, secara umum wilayah yang paling banyak ditemukan kasus DBD berada di sejumlah kecamatan. Di antaranya, Kecamatan Besuk, Paiton, dan Kraksaan.

“Hanya saja saat ini tren DBD di beberapa kecamatan ini sudah mulai menurun,” ujarnya.

Nina meyebutkan, pencegahan penurunan kasus DBD di Kabupaten Probolinggo ini perlu keterlibatan seluruh elemen.

Tak terkecuali masyarakat. Ia pun meminta kepada masyarakat ikut terlibat aktif dalam proses pencegahannya.

Cara paling efektif dalam pencegahannya, dapat dilakukan dengan kesadaran akan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Hal ini perlu dilakukan di setiap rumah tanpa terkecuali.

Dalam artian secara menyeluruh. Hal ini sebagai langkah penting untuk menekan DBD.

“PSN yang paling penting dilakukan, tidak hanya dilakukan di rumah pasien DBD saja, tapi semuanya,” ujarnya.


Dilansir dari dan telah tayang di: https://radarbromo.jawapos.com/kraksaan/1004490273/demam-berdarah-di-kab-probolinggo-bertambah-sudah-993-kasus-dengan-12-nyawa-meninggal