DD dan DBD Capai Ratusan Kasus dan 1 Orang Meninggal, Masyarakat Diminta Berantas Sarang Nyamuk


Sabtu, 20 April 2024 05:30:00 WIB | oleh : ahadun |

Purworejo, (purworejo.sorot.co)-Kasus DD dan DBD di Kabupaten Purworejo pada tahun 2024 ini mengalami peningkatan dibanding tahun lalu. Dengan peningkatan ini, masyarakat diminta melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) untuk menekan angka DD dan DBD yang sudah mencapai 688 kasus di seluruh wilayah Purworejo.

"Ini peningkatan DD dan DBD ini tidak hanya terjadi di Purworejo, melainkan juga terjadi di beberapa wilayah lain di Jawa Tengah. Kita saat ini, tidak hanya di Purworejo, di semua Kabupaten di Jawa Tengah itu, kasus Demam Dengue (DD) dan Demam Berdarah Dengue (DBD) meningkat drastis dibanding tahun sebelumnya. Katanya salah satu dampak dari El Nino, dimana siklusnya hujan, reda, lalu hujan lagi, reda lagi. Seperti itu menyebabkan vektor, pembawa penyakit DBD, yaitu nyamuk Aedes Aegypti tumbuh berkembangnya itu lebih cepat. Sehingga kasusnya pun (wilayah yang belum melakukan pemantauan jentik nyamuk secara teratur, atau tidak jalan) menjadi meningkat," kata dr. Nursalim, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan dan Kesehatan Masyarakat (Yankes Kesmas), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purworejo, Nursalim, Jumat (19/04/2024).

Nursalim menyampaikan, bahwa kasus DD dan DBD terbanyak terjadi di wilayah Kecamatan Kutoarjo. Untuk penyebaran DD dan DBD hampir merata di seluruh kecamatan di Purworejo. DBD tersebut telah menyebabkan 1 orang meninggal dunia.

"Ya, sampai dengan minggu ke-15 tahun ini, kita Kabupaten Purworejo itu ada 688 kasus baik DD maupun DBD (671 kasus DD, yang 17 kasus DBD). Nah 1 (satu) penderita itu meninggal dunia. Yang terbanyak di Kecamatan Kutoarjo, kalau penyebarannya di semua kecamatan ada (kasus)," ungkap Nursalim.

Lanjutnya, dijelaskan Nursalim, untuk gejala sendiri, bahwa DD dan DBD ini meliputi demam tinggi, pusing, muntah, serta beberapa gejala penyerta lain. Demam DD dan DBD ini fasenya seperti pelana kuda. Fase pertama penderita akan demam hingga 38 derajat keatas selama 2-3 hari. Setelah itu, pada fase kedua demam pada penderita akan reda, tetapi gejala lain seperti muntah masih ada. Fase kedua ini justru adalah fase kritis dan harus segera ditangani. Lalu fase ketiga pasien akan demam lagi, sebagai pertanda menuju tahap sembuh.

Untuk DBD biasanya juga muncul juga gejala lain berupa bercak merah di tubuh. Bercak tersebut memiliki ciri-ciri jika ditekan tidak hilang, berbeda dengan bercak gatal biasa. Namun begitu, terkadang bercak tersebut juga bisa tidak muncul pada pasien yang terkena DBD. Maka dari itu, jika demam tinggi lebih baik langsung dibawa ke Fasilitas Kesehatan (Faskes) terdekat.

"Kalau penyebabnya DD dan DBD sama, cuma kalau DD gejalanya ringan, yang fatal kalau sampai DBD. Tapi kita kan tidak tahu seorang itu terinfeksi virus Dengue, itu akan menjadi DD atau sampai DBD. Maka yang aman bagi kita ya mencegah, menghindari gigitan nyamuk," ujarnya.

Menurut Nursalim, penanganan DD dan DBD tidak bisa hanya dilakukan oleh Dinas Kesehatan saja, namun juga harus ada keterlibatan sektor lainnya, terutama kesadaran masyarakat untuk memberantas sarang nyamuk.

"Pj Sekda sudah mengeluarkan edaran kewaspadaan, terkait masalah ini. Kita juga sudah mengadakan sosialisasi kewaspadaan DBD secara virtual 19 Maret 2024 pesertanya beberapa OPD termasuk semua Camat, Lurah, Kepala Desa, Kepala SMP, SMA, Madrasah sampai PAUD, PKK sampai ke tingkat desa se-Purworejo, kita undang untuk ikut sosialisasi," jelasnya.

Lebih lanjut, selain sosialisasi Dinkes juga telah melakukan Aksi Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) pada 21 Maret 2024, yang dipusatkan di Kecamatan Kutoarjo. Dinkes juga melakukan fogging atau pengasapan di sejumlah wilayah.

Nursalim menghimbau masyarakat untuk aktif melakukan PSN agar kasus DD dan DBD semakin menurun. Masyarakat juga diimbau untuk menjalankan pemantauan jentik nyamuk di setiap rumah.


Dilansir dari dan telah tayang di: https://purworejo.sorot.co/berita-13648-dd-dan-dbd-capai-ratusan-kasus-dan-1-orang-meninggal-masyarakat-diminta-berantas-sarang-nyamuk.html