Cegah Penularan Tuberkulosis, Tim Medis Rutan Bengkulu Manfaatkan Aplikasi SITB


BENGKULU Sebagai upaya pencegahan penularan penyakit Tuberculosis (TB) di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Bengkulu, Tim Medis Rutan Bengkulu telah melakukan langkah inovatif dengan menginput data hasil skrining TB warga binaan ke dalam Aplikasi Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB). Langkah ini diambil guna mempermudah pemantauan dan penanganan kasus TB di dalam lingkungan rutan.

Aplikasi SITB merupakan sebuah platform yang digunakan oleh berbagai pemangku kepentingan di sektor kesehatan, mulai dari fasilitas pelayanan kesehatan seperti puskesmas, rumah sakit, dokter praktek mandiri, klinik, hingga laboratorium, instalasi farmasi, serta dinas kesehatan di tingkat kabupaten/kota/provinsi, dan Kementerian Kesehatan. Aplikasi ini dirancang untuk mencatat dan melaporkan kasus TB Sensitif, TB Resistan Obat, serta informasi laboratorium dan logistik dalam satu platform yang terintegrasi.

Perawat Ahli Muda Rutan Bengkulu, Mimin Andi Wijaya, menjelaskan bahwa dengan menginput data hasil skrining TB warga binaan ke dalam Aplikasi SITB, Tim Medis Rutan Bengkulu dapat dengan lebih mudah memantau kondisi kesehatan warga binaan.

"Untuk mekanismenya, Tim Medis Rutan Bengkulu melakukan skrining terhadap warga binaan yang memiliki keluhan terkait gejala TB. Selanjutnya, hasil skrining warga binaan tersebut kita input pada Aplikasi SITB. Sementara untuk sampel dahak kita kirimkan ke rumah sakit guna pengecekan lebih lanjut. Hasil pemeriksaan sampel akan langsung terinput dalam aplikasi SITB apakah positip atau negatif. Melalui penginputan hasil skrining TB ke dalam Aplikasi SITB, kami bisa dengan cepat melihat perkembangan dan status kesehatan warga binaan sehingga tindakan pencegahan dan pengobatan dapat segera dilakukan," jelas Andi.

Langkah proaktif yang dilakukan oleh Tim Medis Rutan Bengkulu ini diharapkan dapat menekan angka penularan TB di lingkungan rutan, yang notabene merupakan tempat dengan risiko tinggi penyebaran penyakit menular. Dimana Rutan memiliki populasi yang padat dan ruang gerak yang terbatas, sehingga penularan penyakit seperti TB bisa terjadi dengan cepat jika tidak ditangani dengan serius.

"Selain itu, penggunaan Aplikasi SITB ini juga memungkinkan adanya koordinasi yang lebih baik antara Rutan Bengkulu dengan fasilitas kesehatan eksternal dan dinas kesehatan terkait. Dengan demikian, apabila ada kasus TB yang memerlukan penanganan lebih lanjut, informasi tersebut dapat segera ditindaklanjuti oleh pihak yang berwenang," pungkas Andi.


Dilansir dari dan telah tayang di: https://www.bengkulutoday.com/cegah-penularan-tuberkulosis-tim-medis-rutan-bengkulu-manfaatkan-aplikasi-sitb