BRIN Tekankan Pentingnya Manajemen Klinis Penyakit Hati Kronis


KBRN, Kupang: Penyakit hati kronis telah menjadi masalah kesehatan global yang telah merenggut dua juta nyawa tiap tahunnya. Menurut laman Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), satu juta kematian disebabkan oleh infeksi kronis virus hepatitis dan karsinoma hepatoseluler (HCC, kanker hati).

Virus Hepatitis B (HBV) dan infeksi virus Hepatitis C (HCV) menjadi penyebab utama infeksi akut pada hati yang mengakibatkan fibrosis, sirosis hati dan perkembangan kanker hati. Menurut David Handojo Muljono dari Kementerian Kesehatan dan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia, pentingnya manifestasi klinis untuk deteksi penyakit, mulai dari gejala awal yang kemudian berlanjut pada keadaan lebih berat dengan berbagai implikasi yang berujung kematian.

“Spektrum infeksi virus Hepatitis B dapat berlangsung dalam rentang 10 hingga 20 tahun. Hepatitis B merupakan penyakit hati yang disebabkan oleh virus, sehingga menyebabkan peradangan pada hati, dan kronisnya berdampak pada sirosis atau kanker hati”, ujarnya.

David juga menambahkan, pemeriksaan molekuler menjadi standar pendekatan laboratorium untuk deteksi dan pengukuran DNA VHB dalam serum atau plasma. Tujuan utama pengobatan ini adalah untuk menekan VHB, dan terapi antiviral yang telah terbukti bermanfaat untuk Hepatitis B Kronis.

BRIN melalui seminar dan Focus Group Discussion, Scientific Cooperation in Liver Research Between Indonesia and Italy, pada Rabu (10/7/2024) menemukan bahwa munculnya resistensi antiviral telah menjadi tantangan besar pada Hepatitis B kronis (CHB) dan manajeman Hepatitis C kronis (CHC). Replikasi dan mutasi virus yang berlanjut ini telah menimbulkan resistensi terhadap terapi antivirus, sehingga diperlukan penelitian lanjutan untuk mengatasi hal ini.

Sementara itu, Kepala Organisasi Riset Kesehatan BRIN, Indi Dhamayanti juga mengatakan, penyakit hati yang terjadi di Indonesia sangat berbeda dengan kejadian di negara lain, dimana variabilitas yang tinggi menghasilkan strain virus yang beragam, sehingga respon terhadap perkembangan dan pengobatan penyakit ini juga berbeda.

“Manajemen penyakit hati ini sangat penting karena erat kaitannya dengan faktor etiologi dan distribusi geografis. Ini menjadi tantangan dalam upaya penatalaksanaan penyakit serta menemukan biomarker yang spesifik”, pungkasnya. (JR)

Kata Kunci:


Dilansir dari dan telah tayang di: https://www.rri.co.id/kupang/kesehatan/821543/brin-tekankan-pentingnya-manajemen-klinis-penyakit-hati-kronis