Benarkah Bulan Kelahiran Bisa Memengaruhi Kesehatan?


KOMPAS.com Bulan kelahiran mungkin tampak sebagai aspek yang tidak relevan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi penelitian menunjukkan bahwa hal ini dapat memiliki dampak pada kesehatan seseorang.

Beberapa studi mengungkapkan korelasi antara bulan kelahiran dan risiko penyakit tertentu.

Baca juga: Sindrom Putri Sulung, Apakah Urutan Kelahiran Memengaruhi Kepribadian?

Data dari Columbia University menunjukkan hubungan antara bulan kelahiran dan sembilan jenis penyakit jantung.

Penelitian mereka mengungkapkan bahwa penduduk New York yang lahir pada bulan Maret memiliki risiko tertinggi untuk atrial fibrilasi, gagal jantung kongestif, dan kelainan katup mitral. Satu dari 40 kasus atrial fibrilasi mungkin terkait dengan efek musiman kelahiran bulan Maret.

Para peneliti berhipotesis bahwa hubungan antara penyakit jantung dan bulan kelahiran dapat dijelaskan oleh jumlah vitamin D yang diterima bayi.

Selama musim dingin, wanita hamil menerima lebih sedikit vitamin D, meskipun mereka mengonsumsi suplemen.

Oleh karena itu, bayi yang lahir pada bulan Maret akan menerima lebih sedikit vitamin D dibandingkan bayi yang lahir pada bulan September.

Kadar vitamin D yang rendah dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi, yang keduanya merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskular.

Karena data ini berasal dari New York City, hasilnya mungkin tidak berlaku untuk bayi yang lahir di tempat lain.

Dalam studi yang diterbitkan di Journal of the American Medical Informatics Association (JAMIA), para peneliti memastikan bahwa 55 penyakit yang mereka temukan berhubungan dengan bulan kelahiran bukanlah kebetulan.

Mereka juga mencatat bahwa hubungan dengan bulan kelahiran relatif kecil dibandingkan dengan variabel lain seperti diet dan olahraga.

Baca juga: 4 Bulan Kelahiran yang Membuat Orangnya Lebih Blak-blakan pada Cinta

Bulan kelahiran mana yang memiliki risiko tertinggi?

Dikutip dari The Washington Post, secara keseluruhan, para peneliti dari Columbia University menemukan bahwa lahir pada bulan Juni, Agustus, Januari, dan Desember tidak memberikan keuntungan atau kerugian besar dalam hal risiko penyakit.

Bulan lainnya, seperti Oktober dan November, dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit, sedangkan bulan Februari, Maret, April, Mei, dan Juli cenderung dikaitkan dengan risiko penyakit yang lebih rendah.

Untuk penyakit pernapasan, reproduksi, dan neurologis, orang yang lahir pada bulan Oktober dan November lebih berisiko.

Untuk penyakit kardiovaskular, mereka yang lahir dari bulan September hingga Desember lebih terlindungi, sementara mereka yang lahir pada musim dingin dan musim semi (Januari hingga Juni) memiliki risiko lebih tinggi.

Karena banyaknya kasus kematian akibat penyakit kardiovaskular, lahir pada musim gugur dikaitkan dengan umur yang lebih panjang dibandingkan lahir pada musim semi.

Baca juga: Bulan Kelahiran Juga Pengaruhi Kesehatan Bayi

Artikel ini dibuat dengan bantuan artificial intelligence (AI). Dimohon untuk bijak memanfaatkan informasi. Jika Anda menemukan ada kesalahan informasi atau kesalahan konteks, silakan memberi tahu kami ke [email protected]


Dilansir dari dan telah tayang di: https://www.kompas.com/sains/read/2024/05/29/080000023/benarkah-bulan-kelahiran-bisa-memengaruhi-kesehatan-